Israel Tawarkan kepada Hamas untuk Akhiri Perang Gaza, Biarkan Sinwar Pergi, dengan Syarat Ini
Israel tawarkan akhiri perang, biarkan Sinwar pergi jika semua sandera dibebaskan sekaligus, Gaza dilucuti senjatanya.
Editor: Muhammad Barir
Dan itu dapat meredakan tekanan domestik terhadap pemerintah yang berfokus pada seruan untuk menyelamatkan para sandera, serta tekanan internasional untuk menghentikan permusuhan.
Sehingga memungkinkan Israel memberikan perhatian lebih besar kepada untuk perang menghadapi Hizbullah, musuh Israel lainnya yang didukung Iran di utara.
Menurut Kan, seluruh 101 sandera yang masih ditawan di Jalur Gaza akan segera dipulangkan dan Israel akan mengakhiri perang berdasarkan usulan tersebut.
Israel juga akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya dari penjara Israel.
Selain itu, Israel mengaku akan mengizinkan Sinwar — yang secara luas diyakini sebagai dalang di balik serangan 7 Oktober — untuk meninggalkan Jalur Gaza bersama dengan warga Gaza lainnya yang ingin pergi bersamanya.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Kan menggambarkan rencana tersebut sebagai jalur sekunder.
Di samping pembicaraan utama yang dipimpin oleh kepala intelijen Israel David Barnea dan Ronen Bar melalui mediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar.
Keluarga para sandera dengan cepat menyetujui usulan yang dilaporkan tersebut, dan meminta pemerintah untuk mendukungnya secara terbuka.
"Kesepakatan satu tahap yang mencakup seluruh 101 sandera merupakan keinginan semua warga negara Israel dan keluarga para sandera. Usulan tersebut memperkuat keamanan di Israel dan memungkinkan tercapainya penyelesaian regional yang komprehensif," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.
Meskipun tawaran itu secara terang-terangan mencakup penyingkiran Hamas dari kekuasaan di Gaza, kesepakatan apa pun yang memperlihatkan komitmen Israel untuk mengakhiri perang dan membiarkan Sinwar bebas kemungkinan akan menghadapi penolakan keras dari sekutu koalisi sayap kanan Netanyahu.
Pembicaraan yang ada sebagian besar berkisar pada usulan pembebasan sandera secara bertahap dan penarikan pasukan, tetapi telah terhambat oleh ketidaksepakatan mengenai keberadaan Israel di perbatasan Mesir-Gaza dan identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan.
Israel mengatakan sedang menunggu usulan baru AS untuk menjembatani perbedaan pendapat tersebut.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada Kan: “Mengingat kesulitan dalam negosiasi dan waktu yang terus berjalan dalam kehidupan para sandera, kami ingin mengusulkan rencana sekunder yang akan memperpendek tahapan dan memungkinkan kesepakatan yang lebih cepat.