Studi: Kehamilan Bawa Perubahan Meluas dalam Otak Ibu
Ahli saraf memindai otak seorang perempuan yang tengah hamil dan menangkap adanya “reorganisasi besar-besaran” dalam otaknya sebelum,…
Namun penulis studi mengatakan, pengurangan materi abu-abu selama kehamilan tidak selalu berarti buruk. Ini lebih seperti gelombang penyempurnaan otak saat otak bersiap untuk menjadi ibu, ibarat proses memahat balok marmer menjadi patung.
"Perubahan ini kemungkinan mencerminkan penyempurnaan sirkuit saraf. Proses adaptif ini memungkinkan otak lebih terspesialisasi," kata Jacobs.
Apa artinya perubahan ini bagi kesehatan ibu hamil?
Perubahan pada otak Chrastil dikaitkan dengan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan.
Namun, penelitian tersebut belum dapat menjelaskan bagaimana, atau apakah, perubahan anatomi ini mengubah psikologi atau kesehatan ibu. Pertanyaan lainnya adalah, jenis restrukturisasi otak mana yang menyebabkan perubahan suasana hati atau gangguan tidur selama kehamilan? Perubahan mana yang menciptakan ikatan cinta keibuan yang kuat? Para ilmuwan juga belum mengetahuinya.
Penelitian berikutnya terhadap lebih banyak perempuan juga sedang dilakukan, untuk menentukan bagaimana perubahan otak dapat memengaruhi psikologi dan kesehatan ibu.
Penemuan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang kondisi seperti depresi pascapersalinan dan preeklamsia, atau sejenis tekanan darah tinggi selama kehamilan.
"Penelitian ini adalah langkah penting menuju peningkatan pemahaman dan penanganan gangguan suasana hati dan kecemasan perinatal, yang memengaruhi 1 dari 5 perempuan yang melahirkan," kata McCormack kepada DW.
Ilmuwan dikejutkan kurangnya penelitian tentang kehamilan
Satu fakta yang "mengejutkan" dari riset tersebut: Ini adalah studi pertama yang secara konsisten memetakan perubahan otak selama kehamilan, ungkap penulis studi dalam makalah mereka.
"Ini tahun 2024, dan ini adalah pandangan pertama yang kita punya tentang transisi neurologis yang menarik ini. Ada begitu banyak hal tentang neurobiologi kehamilan yang belum kita pahami," kata Jacobs. Ia mengatakan lebih lanjut, ini adalah bukti bahwa, secara historis, biosains telah mengabaikan kesehatan perempuan.
Dari 50.000 artikel tentang pencitraan otak yang diterbitkan dalam tiga puluh tahun terakhir, artikel yang berfokus pada faktor kesehatan yang unik bagi perempuan, seperti kehamilan, jumlahnya bahkan kurang dari satu tiap seratus artikel, kata Jacobs.
"Perbedaan laki-laki/perempuan dalam hal fungsi otak, secara tradisional tidak dihargai oleh sebagian besar ahli saraf atau dokter," kata Diana Krause, ahli hormon di University of California, Irvine, AS, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Mengapa? Sebagai seorang ilmuwan perempuan, ini tidak masuk akal bagi saya. Tetapi jelas, seks dan hormon punya dampak yang luar biasa, dan sangat menyenangkan melihat lebih banyak karya yang berfokus pada isu-isu ini," kata Krause kepada DW.
Studi baru ini menandai dimulainya sebuah proyek yang disebut Maternal Brain Project. Ini adalah upaya internasional untuk memahami dampak kehamilan pada fungsi otak ibu. Kelompok yang lebih besar dan terdiri dari perempuan dan pasangan mereka juga tengah didaftarkan untuk penelitian di AS dan Spanyol.
Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris
Sumber:
Neuroanatomical changes observed over the course of a human pregnancy. Published by Pritschet, L., Taylor, C.M., Cossio, D. et al. In Nature Neuroscience (September 2024). https://doi.org/10.1038/s41593-024-01741-0