Taiwan atau Hungaria: di Negara Mana Mossad Lakukan Sabotase Pager yang Meledak di Lebanon?
Menurut laporan terbaru, sejumlah ledakan baru dilaporkan terjadi di seluruh Lebanon, 24 jam setelah lebih dari 4000 pager meledak.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin banyak pakar yang mengesampingkan kemungkinan ledakan pager yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai hampir 3000 warga Lebanon pada 17 September sebagai akibat serangan siber.
Mereka lebih cenderung mendukung teori bahwa ledakan itu adalah operasi Israel dengan menyembunyikan bahan peledak dalam sejumlah sekitar 5000 pager buatan Taiwan yang "diselundupkan" ke Lebanon oleh kelompok pejuang yang didukung Iran.
Menurut laporan terbaru, sejumlah ledakan baru dilaporkan terjadi di seluruh Lebanon, 24 jam setelah lebih dari 4000 pager meledak.
Ledakan baru kini terjadi di perangkat Walkie-Talkie VHF genggam yang digunakan oleh pejuang Hizbullah.
Menurut laporan, jumlah korban tewas akibat ledakan walkie-talkie telah meningkat menjadi sedikitnya 9 orang.
Jika narasi ini "benar", meskipun Israel sama sekali tidak berkomentar sampai sekarang, maka episode mengerikan ini melibatkan dua negara lain – Taiwan, tempat pager umumnya dibuat, dan Hungaria, tempat pager diperoleh oleh Hizbullah.
Kemungkinan besar, Taiwan dan Hungaria tidak terlibat secara langsung, tetapi persepsi seperti itu tidak dapat dengan mudah dihilangkan mengingat dukungan yang semakin besar untuk Israel dalam beberapa tahun terakhir di kedua negara tersebut.
Dapat dikatakan bahwa intelijen Israel pasti merasa lebih mudah untuk menyabotase pager, memasukkan sejumlah kecil bahan peledak (diduga tiga gram bahan peledak per halaman) dan detonator ke dalamnya sebelum mendarat di Lebanon.
Pager ini tampaknya diproduksi oleh perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.
Menurut perusahaan tersebut, sebagian besar perangkat komunikasi nirkabel berteknologi rendah ini dijual di Amerika Utara dan Australia.
Pejabat Taiwan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki catatan tentang pager Gold Apollo yang dikirim ke Lebanon atau Timur Tengah. Jelas, pager tersebut diselundupkan keluar.
Pendiri dan ketua Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, mengatakan kepada wartawan pada tanggal 17 September bahwa perusahaannya tidak memproduksi pager model AR924 yang digunakan di Lebanon.
Namun, ia mengklarifikasi bahwa pager tersebut dibuat oleh distributor Eropa, BAC Consulting KFT yang berpusat di Budapest, yang telah menjalin "hubungan" dengan Gold Apollo sekitar tiga tahun lalu.
Berdasarkan hubungan ini, Gold Apollo mengizinkan BAC untuk menjual produknya sendiri menggunakan label Gold Apollo. Sebagai imbalannya, Gold Apollo menerima bagian dari keuntungan dan membuka kantor di Taipei, ungkap Hsu.