Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tutup Wilayah Udara Selama 24 Jam Seusai Rudal 20 Komandan Elite Radwan Hizbullah di Beirut

Penutupan wilayah udara sipil akan meluas dari wilayah Hadera di selatan Haifa hingga perbatasan utara dengan Lebanon.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Tutup Wilayah Udara Selama 24 Jam Seusai Rudal 20 Komandan Elite Radwan Hizbullah di Beirut
rntv/tangkap layar
Gerakan Hizbullah Lebanon meluncurkan rudal ke wilayah Israel. Dalam perkembangan eskalasi di perbatasan, serangan Israel dilaporkan menewaskan dua komandan pasukan elite Radwan Hizbullah, Jumat (10/9/2024). 

Israel Tutup Wilayah Udara Selama 24 Jam Seusai Rudal 20 Komandan Elite Radwan Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM - Dimulai Sabtu (21/9/2024) dini hari dan berlangsung selama 24 jam, semua fasilitas perjalanan udara dan wilayah udara di Israel akan ditutup, menurut otoritas penyiaran resmi.

Keputusan ini dibuat karena kekhawatiran tentang potensi peluncuran roket skala besar oleh Hizbullah setelah operasi pembunuhan di pinggiran selatan Beirut dan gelombang kedua ledakan alat komunikasi di Lebanon.

Baca juga: Komandan Pasukan Radwan Tewas, Hizbullah Balas Serang Pangkalan Rudal Israel Pakai Peluru Kendali

Media lokal mengindikasikan kalau penutupan wilayah udara sipil akan meluas dari wilayah Hadera di selatan Haifa hingga perbatasan utara dengan Lebanon.

Pada Jumat sore, pasukan Israel melancarkan serangan terarah dengan empat rudal ke sebuah gedung di Beirut selatan, menyebabkan gedung itu runtuh hingga ke lantai dasar kedua.

Serangan itu ditujukan pada 20 komandan Unit Radwan elite Hizbullah, yang sedang berkumpul untuk sebuah pertemuan.

Hizbullah Lebanon meluncurkan rudal ke wilayah Israel
Gerakan Hizbullah Lebanon meluncurkan rudal ke wilayah Israel. Dalam perkembangan eskalasi di perbatasan, serangan Israel dilaporkan menewaskan dua komandan pasukan elite Radwan Hizbullah, Jumat (10/9/2024).

Seputar Pengeboman Israel di Pinggiran Beirut

Lebanon dihantam serangan udara Israel pada Jumat (20/9/2024), menewaskan setidaknya 14 orang termasuk komandan tinggi Hizbullah.

Berita Rekomendasi

Mengutip The New Arab, ada setidaknya tiga ledakan yang terjadi sekitar jam 3.45 sore waktu setempat, di pinggiran Kota Beirut, Dahiyeh.

Satu serangan menargetkan sebuah gedung di Jalan Jamous di lingkungan al-Qaem di daerah tempat Hezbollah diduga berkantor.

Dahiyeh merupakan distrik permukiman dan komersial yang padat, tempat tinggal bagi keluarga Muslim Syiah dan Sunni, serta para migran dan pengungsi Palestina dan Suriah.

Rekaman video setelah serangan menunjukkan puing-puing dan kaca berserakan di jalan, mobil-mobil yang hancur, dan fasad bangunan yang runtuh seperti bangunan permukiman. 

Asap terlihat mengepul di atas langit Beirut beberapa jam kemudian.


Pertahanan sipil Lebanon mengatakan tim penyelamatnya sedang mencari korban selamat di bawah bangunan yang runtuh di Jamous, sementara tentara Lebanon dikerahkan dan mendirikan barikade di sekitar zona bencana.

Bangunan runtuh akibat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, Jumat 20 September 2024
Bangunan runtuh akibat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, Jumat 20 September 2024 (via Al Mayadeen)

Komandan senior Hizbullah tewas

Kantor berita AFP, mengutip sumber yang dekat dengan kelompok milisi Syiah Hizbullah, melaporkan bahwa Ibrahim Aqil, seorang tokoh senior dari pasukan khusus Unit Radwan, tewas. 

Aqil adalah rekan dekat komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr yang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel pada 30 Juli lalu di pinggiran Kota Beirut.

Aqil tewas bersama pejuang pasukan khusus lainnya saat mereka sedang mengadakan pertemuan, menurut sumber keamanan Lebanon yang dikutip oleh Reuters.

Bersama Shukr, Aqil masuk dalam daftar sanksi AS karena afiliasinya dengan Hizbullah.

Baca juga: Ahmad Mahmoud Wahabi, Komandan Hizbullah Kedua yang Tewas dalam Serangan Israel di Beirut

Ia juga dicari oleh Washington karena perannya dalam pengeboman kedutaan AS di Beirut pada tahun 1983.

Wakil sekretaris jenderal Hizbullah Naim Qassem juga telah disebut-sebut sebagai salah satu target.

Tak lama setelah laporan awal AFP, outlet berita Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah, mengonfirmasi kematian Aqil.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah memuji komandannya yang syahid dan kehidupan penuh berkah yang dijalaninya, yang penuh dengan perjuangan, kerja keras, luka, pengorbanan, risiko, tantangan, pencapaian, dan kemenangan.

Pernyataan tersebut selanjutnya menegaskan bahwa keinginan terbesar Aqil adalah untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa dan hasrat terbesarnya adalah Al-Quds, Palestina.

Selain Aqil, Hizbullah juga mengkonfirmasi kematian komandan lainnya, yakni Ahmad Mahmoud Wehbe atau Haji Abu Hussein Samir.

Anak-Anak Turut Jadi Korban

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 14 orang tewas dalam serangan itu.

Beberapa laporan mengatakan sedikitnya lima dari para korban adalah anak-anak. 

Lebih dari 66 orang terluka dan jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, kata kementerian tersebut.

Korban dibawa ke rumah sakit Bahman dan St George di Daihyeh dan rumah sakit St Therese di Hadath.

Serangan kali ini menambah beban rumah sakit yang sudah kewalahan akibat serangan pager dan walkie-talkie yang meledak pada hari Selasa dan Rabu.

Hampir 3.000 orang menderita luka serius di wajah, anggota badan, dan tangan akibat ledakan tersebut.

Pada hari Jumat (20/9/2024), Hizbullah mengatakan telah menembakkan roket Katyusha ke tempat yang disebutnya sebagai markas intelijen utama Israel di Israel utara.

Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati mendesak PBB untuk mengambil tindakan terhadap tindakan Israel awal minggu ini setelah ledakan pager.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas