Militer Israel Ingin Terus Gempur Lebanon, tapi Presidennya Tolak Kobarkan Perang Lawan Hizbullah
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel akan terus menyerang Hizbullah, tetapi Presiden Isaac Herzog menolak mengobarkan perang besar.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
"Kami terus-terusan dikekang dan dikekang dan dikekang. Namun, sesuatu harus diakhiri. Kami hari memulangkan warga kemi ke rumah mereka," ucap dia.
Ketika ditanya apakah Israel mempertimbangkan untuk menyulut perang dengan Lebanon, Herzog kembali menegaskan bahwa negaranya enggan berperang.
"Israel tak tertarik untuk berperang," kata Herzog.
Dia mengklaim upaya diplomatik AS untuk menahan Hizbullah dan mendorong diambilnya jalan diplomasi tidaklah membantu.
"Mereka terus bertempur, dan kami harus mengambil tindakan untuk membela rakyat kami."
Adapun Hizbullah mengaku akan terus menyerang Israel hingga perang di Jalur Gaza disudahi.
Menurut Hizbullah, serangan ke Israel adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza yang menghadapi serbuan Israel.
Dalam wawancara itu Herzog juga menyinggung Inggris yang membatasi ekspor senjata ke Israel. Kata dia, ada "rasa kekecewaan" di Israel setelah pembatasan itu.
Baca juga: Hizbullah Lancarkan Serangan Terjauhnya, Warga Israel Panik Tak Bisa Masuk Shelter karena Dikunci
Serangan terbaru Hizbullah
Hizbullah melancarkan serangan terjauhnya ke Israel, Minggu (22/9/2024), sejak perang di Jalur Gaza meletus tahun lalu.
Dalam serangan itu Hizbullah dilaporkan menembakkan puluhan rudal Fadi-1 dan Fadi-2.
Target serangan Huzbullah ialah pangkalan udara Ramat David yang berada di Israel utara, tepatnya 20 km dari Kota Haifa.
Press TV menyebut rudal Fadi-1 berkaliber 220 mm dan memiliki jangkauan jelajah hingga 80 km. Adapun Fadi-2 berkaliber 303 mm dan jangkauannya mencapai 105 km.
Serangan itu disusul oleh dua rentetan serangan roket lainnya yang diarahkan ke Ramat David.
Lanud itu dilaporkan berisi pesawat tempur, helikopter, sistem elekronik untuk keperluan serangan Israel, serta perlengkapan militer Israel lainnya.