Serangan Udara Israel Gagal Menghabisi Komandan Senior Hizbulah, Rudal yang Dijatuhkan Tidak Meledak
Israel telah melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut, untuk membunuh seorang komandan senior Hizbullah. Serangan itu gagal.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Israel telah melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut, untuk membunuh seorang komandan senior Hizbullah.
Serangan yang awalnya diklaim Israel berhasil kemudian oleh media Lebanon dilaporkan gagal
Hizbullah menegaskan pada hari Selasa bahwa klaim Israel tentang pembunuhan komandan senior Hajj Ali Karaki adalah salah.
"Klaim musuh Zionis mengenai pembunuhan saudara Ali Karaki adalah salah. Ia masih hidup dan sehat, dan dia telah dipindahkan ke tempat yang aman," pernyataan itu menggarisbawahi.
Israel telah meningkatkan agresinya terhadap Lebanon, dengan melancarkan serangan ke pinggiran selatan Beirut sebagai bagian dari serangan berkelanjutannya terhadap berbagai wilayah dan desa Lebanon di Lembah Bekaa dan Lebanon selatan.
Menurut Kantor Berita Nasional, serangan terbaru tersebut menargetkan sebuah gedung di pinggiran selatan Beirut, Bir al-Abed.
Seorang koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa empat rudal menghantam gedung tersebut, meskipun tidak semuanya meledak. Laporan awal menunjukkan bahwa tujuh orang terluka.
Ini menandai serangan kedua di pinggiran selatan dalam dua hari.
Pada hari Jumat, pasukan Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal delapan lantai, menewaskan 51 orang, sementara puluhan lainnya terluka.
Beberapa orang masih hilang di bawah reruntuhan.
Pada saat yang sama, pendudukan Israel terus melancarkan serangan brutal dan meluas di berbagai kota dan desa di Bekaa dan Lebanon selatan.
Sejauh ini, serangan yang sedang berlangsung telah menewaskan 356 orang dan menyebabkan 1.246 orang terluka, menurut data awal.
Tim penyelamat dan pertahanan sipil telah tanpa henti berusaha mengangkat puing-puing dan mengangkut korban agresi Israel yang meluas yang menargetkan wilayah selatan Lebanon sore ini.
Di ambang perang terbuka