Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singapura Gelar Sidang Kasus Korupsi Terbesar dalam 40 Tahun Terakhir, Libatkan Pejabat Negara

Mantan Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran akan menjalani sidang terbuka di pengadilan pada Selasa (24/9/2024) hari ini,

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Singapura Gelar Sidang Kasus Korupsi Terbesar dalam 40 Tahun Terakhir, Libatkan Pejabat Negara
CNA
S Iswaran, mantan Menteri Perhubungan Singapura, terjerat kasus korupsi. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Mantan Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran akan menjalani sidang terbuka di pengadilan pada Selasa (24/9/2024) hari ini.

Dia didakwa melakukan korupsi terkait dengan petinggi Formula 1 Ong Beng Seng.

Sidang kasus korupsi yang libatkan pejabat negara setingkat menteri ini adalah hal yang tak biasa di Singapura.

Terakhir kali seorang menteri menghadapi penyelidikan korupsi adalah sekitar 40 tahun yang lalu.

Menteri Pembangunan Nasional saat itu, Teh Cheang Wan, meninggal karena bunuh diri sebelum ia dapat didakwa atas tuduhan korupsi pada tahun 1986.

Sebelumnya, menteri negara lingkungan hidup saat itu, Wee Toon Boon, dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan korupsi pada tahun 1975.

Kasus Iswaran juga melibatkan Pasal 165 KUHP, dakwaan langka yang melarang semua pegawai negeri memperoleh barang berharga apa pun dari seseorang yang terlibat dengan mereka dalam kapasitas resmi.

BERITA REKOMENDASI

S Iswaran mantan menteri perhubungan yang terkenal karena perannya dalam membantu mendatangkan balapan malam Formula Satu (F1) ke Singapura.

Pria berusia 62 tahun itu akan diadili  atas 35 dakwaan memperoleh barang berharga sebagai pegawai negeri, korupsi, dan menghalangi jalannya peradilan.

Pegawai negeri dan pejabat politik dilarang menerima hadiah senilai di atas 50 dolar Singapura ($38) dalam menjalankan tugasnya.

Ayah tiga anak ini dituduh menerima lebih dari 400.000 dolar Singapura ($306.000) dalam bentuk hadiah dari dua pengusaha: miliarder Malaysia Ong Beng Seng, yang juga berperan penting dalam mengamankan balapan F1, dan Lum Kok Seng, seorang pria yang memiliki hubungan kuat dengan organisasi akar rumput di bekas daerah pemilihan Iswaran.

Hadiah-hadiah tersebut termasuk tiket untuk pertunjukan musikal West End, penerbangan, sebotol wiski, tiket pertandingan Liga Primer Inggris, dan bahkan sepeda Brompton.


Baik Ong maupun Lum tidak didakwa dengan pelanggaran apa pun.

"Saya menolak tuduhan tersebut dan saya tidak bersalah," tulis Iswaran dalam suratnya kepada Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada tanggal 17 Januari, sehari sebelum ia didakwa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas