Desakan Presiden Prancis Macron Terkait Konflik Israel-Hizbullah: Tidak Boleh Ada Perang di Lebanon
Pihak Israel dan Hizbullah diminta untuk segera menghentikan melancarkan serangan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Bobby Wiratama
![Desakan Presiden Prancis Macron Terkait Konflik Israel-Hizbullah: Tidak Boleh Ada Perang di Lebanon](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-prancis-emmanuel-macron-7655i.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi desakan terkait perang antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Desakan ini disampaikan Emmanuel Macron kepada Majelis Umum PBB, Rabu (25/9/2024).
“Hizbullah telah terlalu lama menanggung risiko yang tidak dapat dipertahankan dengan menyeret Lebanon ke dalam perang,” katanya, dilansir AP News.
“Israel tidak dapat, tanpa konsekuensi, memperluas operasinya ke Lebanon," sambung dia.
Macron lantas menegaskan tidak boleh ada perang yang terjadi di Lebanon.
Pihak Israel dan Hizbullah diminta untuk segera menghentikan melancarkan serangan.
“Prancis menuntut agar semua pihak menghormati kewajiban mereka di sepanjang Garis Biru,” katanya.
“Karena itu, kami akan bertindak untuk memastikan suara diplomatik dapat didengar.”
"Tidak boleh ada perang di Lebanon. Itulah sebabnya kami mendesak Israel untuk menghentikan eskalasi ini di Lebanon, dan kepada Hizbullah untuk menghentikan peluncuran rudal ke Israel," papar Macron.
"Kami mendesak semua pihak yang memberi mereka sarana untuk melakukannya, untuk berhenti melakukannya," tegas Presiden Prancis.
Menteri Israel Tolak Gencatan Senjata
Sementara itu, Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, menolak usulan gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon.
Baca juga: Milisi Irak Hujani Langit Israel dengan Serangan Rudal, Porak Porandakan Situs Vital Zionis
Selain itu, Bezalel Smotrich menyerukan "penghancuran" kelompok Hizbullah.
Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya, termasuk beberapa negara Arab, telah mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon.
Seruan tersebut setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon minggu ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.