Menlu Israel Katz Tolak Gencatan Senjata dengan Lebanon: Kami akan Serang Hizbullah sampai Menang!
Pernyataan dari Katz ini juga mempertegas ucapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang membantah klaim damai dengan Lebanon segera dilakukan
Penulis: Bobby W
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Upaya Amerika Serikat (AS) yang mengajak Israel melakukan gencatan senjata di Lebanon tampaknya berakhir sia-sia.
Hal ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menerima opsi gencatan senjata dengan Lebanon.
Pernyataan dari Katz ini juga mempertegas ucapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang membantah klaim bahwa perjanjian damai dengan Lebanon akan segera dilakukan.
"Kami akan terus melawan kelompok teroris Hizbullah dengan sekuat tenaga hingga kami meraih kemenangan dan memastikan warga di wilayah utara Israel kembali ke rumah mereka dengan selamat," ungkap Katz, yang saat ini mewakili Netanyahu selama perjalanan ke AS.
Pernyataan Israel Katz pada hari Kamis (26/9/2024) ini pun menjadi tamparan keras bagi AS dan sekutunya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, AS, Prancis, dan beberapa sekutu lainnya menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Selain mengajak Israel untuk menggelar gencatan senjata dengan Lebanon, AS dan sekutunya juga tetap berkomitmen untuk meredakan konflik di Gaza.
Sikap tersebut diambil AS dan sekutunya setelah menggelar diskusi intens di dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu (25/9/2024).
Gencatan senjata ini sejatinya akan diberlakukan di wilayah "Garis Biru" Israel-Lebanon, yang merupakan garis pembatas antara Lebanon dan Israel
"Kami meminta semua pihak, termasuk pemerintah Israel dan Lebanon, untuk segera menyetujui gencatan senjata sementara," tulis AS dan negara-negara sekutunya dalam rilis pernyataan bersama yang disampaikan melalui Gedung Putih.
Sekutu yang menandatangani pernyataan bersama tersebut termasuk Australia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Uni Eropa.
Baca juga: Turki Dukung Lebanon Lawan Agresi Israel, Menlu Hakan Fidan: Beirut Diseret dalam Perang Regional
Serangan Udara Israel Incar Pemimpin Hizbullah
Dalam pernyataannya ke publik, Pemerintah Israel mengaku serangan udaranya dalam seminggu terakhir ini menargetkan pemimpin Hizbullah dan menghantam ratusan lokasi di dalam wilayah Lebanon
Israel mengatakan pesawat tempurnya menyerang Lebanon selatan dan Lembah Bekaa, yang merupakan wilayah operasi atau markas Hizbullah terdekat dengan perbatasan mereka di utara.
Selain melakukan sejumlah serangan udara, pihak militer Israel juga dikabarkan telah memanggil dua brigade cadangan lagi untuk operasi darat di perbatasan utara Israel.