Hizbullah Menggila, Hujani Israel Pakai Puluhan Roket Hingga Kota Safed Dilanda Kebakaran Hebat
Hizbullah menggila, menembakkan lebih dari 80 roket ke kawasan pemukiman di Galilea selama 24 jam terakhir hingag kota Safed mengalami kebakaran.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
Tak ada korban jiwa dalam serangan itu, namun Militer Zionis mengatakan serangan intersepsi misil itu menyebabkan ledakan keras hingga puing-puing berjatuhan.
Milisi Irak Porak Porandakan Situs Vital Zionis
Menyusul langkah Houthi dan Hizbullah, kelompok milisi Perlawanan Islam di Irak mulai mengintensifkan serangan, menghujani situs vital Israel dengan tembakan mematikan dari rudal jelajah Al'Arqab.
“Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan serangan terhadap target utama di wilayah Palestina yang diduduki Israel menggunakan rudal jelajah Al'Arqab,” menurut laporan media lokal IRNA.
Laporan itu muncul di tengah bunyi sirine di Golan Israel karena ancaman pesawat nirawak dari milisi Perlawanan Irak .
Menurut cuplikan video yang beredar di sosial media, Serangan rudal Irak tepat mengenai gudang Pasukan Pertahanan Israel yang berada di dekat pelabuhan Eliat.
Imbas tembakan rudal itu gudang senjata IDF mengalami kerusakan besar, menyebabkan asap membumbung dan merusak gudang di pelabuhan tersebut.
Bahkan tembok gudang tampak rontok hingga puing-puing kehancuran berserakan di mana-mana.
40 Ribu Milisi Siaga Bantu Hizbullah
Sumber-sumber dari lembaga militer Israel yang merahasiakan identitasnya mengatakan kepada Haaretz sebanyak 40.000 kombatan milisi dari tiga negara Arab telah bersiaga di dekat
Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel.
Puluhan ribu milisi dari tiga negara Arab itu disebut-sebut disiagakan di wilayah tersebut untuk membantu Hizbullah 'menyambut' serbuan pasukan darat Israel.
Surat kabar harian Haaretz melaporkan puluhan ribu milisi dan tentara bayaran itu telah tiba sejak Selasa (24/9/2024) adapun sebagian besar dari milisi dan tentara bayaran itu berasal dari Irak, Yaman, hingga Suriah.
"Puluhan ribu pasukan sekarang berada di sekitar Dataran Tinggi Golan, menunggu panggilan dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah untuk bergabung dalam pertempuran," lapor Haaretz.
"Mereka bukan pejuang elite, bukan juga Pasukan Nukhba. Bagaimanapun kami sudah pernah melihat apa yang bisa dilakukan 2.000-3.000 orang bersenjata ketika mereka menyerang sebuah komunitas," lanjut Haaretz.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)