Houthi Buat Rudal Balistik Palestina-2 Versi Termutakhir, Ada Kejutan Besar untuk Israel
Houthi membuat versi terbaru rudal hipersonik Palestina-2 yang diluncurkan ke Israel beberapa hari lalu.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Menteri Pertahanan Yaman Mohammed Nasser Al-Atafi mengatakan negaranya punya kejutan untuk tentara musuh.
Al-Atafi menyebut pihaknya akan terus melancarkan serangan ke dalam wilayah Israel dengan berbagai jenis senjata.
“Kita punya tujuan untuk terus melancarkan serangan besar ke dalam wilayah Zionis,” kata Al-Atafi saat berpidato pada acara wisuda di perguruan tinggi militer hari Minggu lalu.
“Cara ini, sebelum musuh melancarkan lebih banyak serangan, musuh akan memikirkan banyaknya dampak dari kebodohannya,” ucap dia.
Al-Atafi berujar Yaman memantau detail-detail politik, militer, dan variabel geopolitik di Timur Tengah.
Dia mengklaim angkatan bersenjata Yaman kini siap menghadapi semua tantangan.
“Yaman sudah mengetuk pintu wilayah Jaffa dan Umm al-Rashrash (Pelabuhan Eilat” yang diduduki dan kini siap menghancurkan Zionis.”
Baca juga: Iran dan Rusia Dikabarkan Sedang Nego Rudal Jelajah Antikapal Untuk Houthi
“Kita tidak akan ragu-ragu menyerang musuh dengan rudal balistik, ditambah pesawat nirawak. Kita siap menghadapi berbagai jenis konfrontasi.”
Di samping itu, dia mengklaim ada lebih banyak kejutan yang masih disimpan untuk Zionis.
“Mereka yang terus mengepung bangsa Yaman selama 10 tahun dan bermusuhan dengan bangsa Yaman, mereka paham bahwa kesabaran strategis kita telah berkurang dan ini berbahaya bagi mereka.”
Kemudian, dia meminta musuh-musuh Yaman untuk segera angkat kaki dari Yaman.
“Kami memperingatkan bahwa mereka akan merasakan pahitnya persiapan pasukan militer kita,” kata dia.
Seperti Al-Atafi, Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman Mahdi Mohammad Al-Mashat berkata, musuh-musuh Yaman akan terkejut beberapa hari ke depan.
Al-Mashat memuji pasukan Yaman yang berhasil menyerang target militer di ibu kota Israel, Tel Aviv.
Kata dia, rudal Palestina-2 telah berhasil menembus semua sistem pertahanan AS, Inggris, dan Israel.
“Operasi kita akan berlanjut jika agresi di Gaza berlanjut,” katanya.
(Tribunnews/Febri)