Israel Terus Serang Hizbullah, Macron Sebut Netanyahu Keliru jika Tolak Gencatan Senjata di Lebanon
Macron mengatakan, akan menjadi kesalahan bagi Netanyahu untuk menolak gencatan senjata di Lebanon.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Desakan ini disampaikan Emmanuel Macron kepada Majelis Umum PBB, Rabu (25/9/2024).
“Hizbullah telah terlalu lama menanggung risiko yang tidak dapat dipertahankan dengan menyeret Lebanon ke dalam perang,” katanya, masih dari AP News.
“Israel tidak dapat, tanpa konsekuensi, memperluas operasinya ke Lebanon," sambung dia.
Macron lalu menegaskan tidak boleh ada perang yang terjadi di Lebanon.
Pihak Israel dan Hizbullah diminta untuk segera menghentikan melancarkan serangan.
“Prancis menuntut agar semua pihak menghormati kewajiban mereka di sepanjang Garis Biru,” katanya.
“Karena itu, kami akan bertindak untuk memastikan suara diplomatik dapat didengar.”
"Tidak boleh ada perang di Lebanon. Itulah sebabnya kami mendesak Israel untuk menghentikan eskalasi ini di Lebanon, dan kepada Hizbullah untuk menghentikan peluncuran rudal ke Israel," papar Macron.
"Kami mendesak semua pihak yang memberi mereka sarana untuk melakukannya, untuk berhenti melakukannya," tegas dia.
Baca juga: Israel Siap Caplok Lebanon, Terbitkan Peta Lebanon dengan Nama Ibrani Sama Seperti Gaza & Tepi Barat
Sebagai informasi, hampir 700 orang tewas di Lebanon minggu ini karena Israel meningkatkan serangan secara drastis, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan kapasitas militer Hizbullah.
Para pemimpin Israel mengatakan bahwa mereka bertekad untuk menghentikan serangan lintas perbatasan kelompok itu, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.
Israel juga telah membicarakan kemungkinan invasi darat ke Lebanon untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.
Saat ini, Israel telah memindahkan ribuan pasukan ke utara sebagai persiapan.
Sekitar 100.000 warga Lebanon telah meninggalkan rumah mereka dalam seminggu terakhir, mengalir ke Beirut dan tempat-tempat lain di utara.