Milisi Irak Bombardir Golan, Houthi Rudal Tel Aviv, Jutaan Warga Israel Sembunyi di Bunker
Menyusul serangan rudal Yaman di Tel Aviv, lebih dari 2 juta pemukim Israel bergegas ke tempat penampungan dan aktivitas Bandara Ben Gurion dihentikan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Milisi Irak Gelar 3 Operasi Rudal ke Golan, Houthi Incar Tel Aviv Pakai Rudal, Warga Israel Sembunyi di Bunker
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok milisi perlawanan lintas-teritorial terafiliasi Iran, yang dikenal dengan "Poros Perlawanan" dilaporkan mengintensifkan serangan ke wilayah Israel menggunakan rudal jelajah.
Serangan-serangan menggunakan rudal balistik ini dinyatakan sebagai dukungan terhadap kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon yang tengah menghadapi bombardemen pasukan Israel (IDF).
Baca juga: Militer Israel Fokus ke Lebanon, Sisa Pasukan IDF di Gaza dan Netzarim Digerogoti Sergapan Al Qassam
Milisi Perlawanan Irak, pada Jumat (27/9/2024) menyatakan kalau mereka menyerang target vital Israel di Palestina yang diduduki menggunakan rudal jelajah Al-Arqab yang canggih, serta target militer di Golan Suriah yang diduduki menggunakan pesawat nirawak.
Hal ini menjadikan jumlah operasi penyerangan yang dilakukan oleh Perlawanan Irak hari ini menjadi total tiga, Al Mayadeen melaporkan.
Beberapa jam sebelumnya, pesawat nirawak Perlawanan Irak menyerang target di Golan Suriah yang diduduki Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Perlawanan Irak menegaskan kalau operasi tersebut dilakukan sebagai bagian dari dukungan berkelanjutannya terhadap rakyat Palestina dan Lebanon, serta "sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas agresif terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua."
Perlawanan Islam menegaskan kembali komitmennya untuk "menyerang benteng pertahanan musuh dengan intensitas yang semakin meningkat."
Houthi Incar Tel Aviv, Warga Israel Sembunyi di Bunker
Serangan ke Israel juga dilancarkan Gerakan Ansarullah (Houthi) Yaman yang menargetkan ibu kota negara pendudukan, Tel Aviv menggunakan rudal balistik.
Menurut laporan IRNA, beberapa jam yang lalu, setelah sebuah roket ditembakkan dari Yaman menuju Tel Aviv, alarm peringatan berbunyi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
"Menyusul serangan rudal Yaman di Tel Aviv, lebih dari dua juta pemukim Israel bergegas ke tempat penampungan dan aktivitas Bandara Ben Gurion dihentikan," tulis laporan PT, Jumat.
Sejumlah media melaporkan serangan rudal Houthi ini mengakibatkan sejumlah pemukim Israel terluka saat melarikan diri ke tempat perlindungan.
Channel 12 Israel melaporkan, setidaknya 17 warga Israel terluka dalam serangan rudal Yaman, dan beberapa pesawat mengubah jalur penerbangan mereka dan mendarat di Yordania.
Sementara itu, Ali Al-Qahum, anggota Biro Politik Gerakan Houthi Yaman menyatakan gerakan itu melanjutkan serangan terhadap Tel Aviv.
"Operasi strategis, efektif, dan berskala besar yang dilakukan Yaman berlanjut ke tahap kelima dan tidak akan berhenti sampai berakhirnya pengepungan Gaza," kata dia dikutip PT.
Ali Al-Qahum menegaskan, serangan rudal ini dilakukan untuk "Melawan pendudukan Zionis dan membantu rakyat Palestina serta sebagai respons atas kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap warga sipil."
Sejak 7 Oktober 2023, rezim genosida Israel, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina, yang menyebabkan sekitar 41.500 warga Palestina gugur dan sekitar 96 ribu orang terluka.
(oln/mna/pt/irna/almydn*)