Israel Mau Masuk Menyerbu, PM Lebanon Umumkan Soal Pengerahan Pasukan ke Perbatasan
Perdana Menteri Mikati juga mengonfirmasi kesiapan Lebanon untuk mengerahkan tentaranya di selatan Sungai Litani saat Israel mau menyerbu masuk
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dilansir Arab News, berikut ini yang diketahui tentang bagaimana Israel mengerahkan sumber daya intelijennya untuk melakukan serangan yang menewaskan Hassan Nasrallah:
Kampanye Israel yang relatif berskala rendah terhadap Hizbullah meningkat secara dramatis pada 17 September 2024 dengan serangan sabotase pada pager yang digunakan oleh Hizbullah, diikuti keesokan harinya oleh ledakan yang menargetkan radio dua arah kelompok itu.
Analis mengatakan operasi itu mencerminkan langkah besar oleh kelompok intelijen sinyal Unit 8200 Israel dalam menembus perangkat komunikasi Hizbullah.
Pada Februari 2024, Nasrallah sendiri memperingatkan bahwa "ponsel yang Anda pegang di tangan Anda adalah alat mata-mata," yang mendorong penggunaan pager yang kemudian dijadikan senjata.
Namun, juru bicara militer Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengatakan kepada wartawan bahwa pengumpulan intelijen yang menyebabkan serangan Beirut pada Jumat (27/9/2024) terhadap Nasrallah sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu.
"Kami telah menggunakan intelijen yang telah kami kumpulkan selama bertahun-tahun, dan kami memiliki informasi waktu nyata, dan kami melakukan serangan ini," katanya.
Baca juga: PM Najib Mikati Siap Kirim Tentara Lebanon ke Selatan Sungai Litani, Berharap Israel Mundur
Diketahui, serangan gencar Israel di Lebanon menewaskan tujuh komandan dan pejabat tinggi dari kelompok militan Hizbullah, dalam waktu seminggu.
Hizbullah telah membuka front untuk mendukung sekutunya, Hamas, di Jalur Gaza sehari setelah serangan mendadak kelompok Palestina itu ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Serangan baru-baru ini di Lebanon dan pembunuhan Hassan Nasrallah merupakan eskalasi signifikan dalam perang di Timur Tengah, kali ini antara Israel dan Hizbullah.
Terbaru, pada Minggu (29/9/2024), Hizbullah mengonfirmasi tewasnya pejabat tinggi Nabil Kaouk dalam serangan udara Israel.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, Israel telah mengebom wilayah Kola di Beirut dalam serangan pertamanya terhadap ibu kota Lebanon di luar pinggiran selatan, menewaskan tiga anggota kelompok Front Populer untuk Pembebasan Palestina.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel telah menewaskan 105 orang dalam 24 jam terakhir sementara jet militer terus membombardir seluruh negeri.
Israel juga melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 28 orang dalam satu hari terakhir.
Angkatan Udara Israel telah menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan di kota pelabuhan Yaman, Hodeidah dan Ras Isa, menewaskan sedikitnya empat orang.