Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tubuhnya Utuh, Hassan Nasrallah Diduga Tewas karena Gas Beracun Israel

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah disebut tewas gara-gara gas beracun, Israel diduga lacak Hassan Nasrallah pakai zat misterius.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Tubuhnya Utuh, Hassan Nasrallah Diduga Tewas karena Gas Beracun Israel
Atlantic Council
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel di pinggiran Beirut, pada Jumat (27/9/2024). Ia disebut tewas gara-gara gas beracun dan Israel diduga lacak Hassan Nasrallah pakai zat misterius. 

Tim penyelamat membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk mencapai jenazah Hassan Nasrallah pada Minggu (29/9/2024).

Jenazah Hassan Nasrallah yang tidak memiliki luka fisik kemudian dipindahkan ke rumah sakit Beirut.

Sejumlah surat kabar Lebanon melaporkan jenazah Hassan Nasrallah dimandikan dan dikafani pada hari Minggu (29/9/2024), sementara tanggal upacara pemakaman serta penguburannya belum ditentukan.

Pada hari Minggu, Hizbullah mengumumkan kematian Ali Karaki, komandan front selatan dalam serangan yang sama dengan Hassan Nasrallah.

Selain itu, kantor berita Iran, IRNA, mengonfirmasi Wakil Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Abbas Nilforoushan, juga tewas dalam serangan itu.

Hizbullah tidak mengumumkan nama-nama orang lain yang terbunuh bersama Nasrallah di Haret Hreik.

Namun, tentara Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan itu juga menewaskan lebih dari 20 anggota Hizbullah dari berbagai tingkatan.

BERITA REKOMENDASI

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.586 jiwa dan 96.210 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (28/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas