Tanpa Izin AS, Ukraina Telah Serang Daratan Rusia Dengan Senjata Buatan Sendiri
AS tidak mengizinkan Ukraina menyerang ke bagian dalam Rusia menggunakan rudal-rudal buatan Paman SAM, akan tetapi Kiev bisa menggunakan rudal ATACMS
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat memang tidak mengizinkan Ukraina menyerang ke bagian dalam Rusia menggunakan rudal-rudal buatan Paman SAM, akan tetapi Kiev bisa menggunakan senjata buatan sendiri.
Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller dalam sebuah pengarahan pada Senin (30/9/2024).
Miller mengatakan bahwa tanpa rudal jarak jauh buatan AS pun pasukan Volodymyr Zelensky telah berhasil menggempur target-target terdalam Rusia.
Baca juga: Masalah Akut Pasukan Ukraina, Tentaranya Tak Punya Motivasi Berperang, Kini Desersi Meningkat
Dikatakannya, buktinya serangan-serangan Ukraina ke bagian dalam Rusia telah dilakukan dengan senjata sendiri dan berhasil menghancurkan target.
Serangan tersebut dilakukan menggunakan pesawat nirawak atau drone kamikaze buatan dalam negeri.
"Kiev dapat menggunakan banyak senjata buatan dalam negeri, dan memiliki sejumlah besar material untuk mempertahankan diri," kata Miller dikutip dari Kyiv Independent.
Bahkan Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, Agustus lalu mengklaim bahwa 200 target fasilitas militer Rusia telah dihancurkan.
Gerombolan drone kamikaze Ukraina itu telah menghancurkan diantaranya adalah fasilitas energi dan pangkalan udara berisi jet tempur Rusia.
Antisipasi telah tinggi bulan lalu menjelang pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Washington, tetapi tidak ada pengumuman tentang keputusan yang dibuat.
Miller juga menyampaikan alasan Washington ngotot tak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS untuk membalas, bahwa Gedung Putih mempertimbangkan semua kemampuan, taktik, dan dukungan untuk Ukraina secara komprehensif.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-950: Rusia Gempur Kota Zaporizhzhia Pakai Bom Berpemandu
"Ketika kami menyetujui sistem senjata baru atau taktik baru, kami melihat bagaimana hal itu akan memengaruhi seluruh medan perang dan seluruh strategi Ukraina. Dan itulah yang akan terus kami lakukan," tambahnya.
"Dan jika Anda melihat senjata yang kami berikan kepada mereka, kami telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa mereka dapat menggunakannya untuk membalas terhadap target-target Rusia di seberang perbatasan yang tengah melancarkan serangan.
Drone Ukraina Serang Depot Senjata Rusia
Pada Minggu (9/9/2024) seratusan lebih drone kamikaze Ukraina juga melayang jauh ke arah Rusia dan menyerang depot senjata utama.
"Pasukan pertahanan menyerang depot militer Kotluban (di Volgograd, ratusan kilometer dari perbatasan Ukraina)," tulis Staf Umum militer Ukraina di Telegram.
Drone tersebut menghajar depot yang diyakini menjadi lokasi amunisi asal Iran yang di wilayah tersebut.
Ukraina melaporkan bahwa mereka semalam menghancurkan 67 drone di atas Volgograd. Namun, sumber di sektor pertahanan Ukraina mengatakan kepada media, 120 drone terbang lebih dari 600 kilometer untuk menargetkan depot tersebut pada Minggu dini hari.
"Akibat serangan itu, tempat penyimpanan amunisi dan rudal rusak, yang akan menyebabkan kekurangan amunisi bagi unit-unit tentara pendudukan Rusia," kata sumber itu.