Kemlu RI Khawatir Perang di Timur Tengah Meluas, Evakuasi WNI dari Lebanon Sedang Dilakukan
Proses evakuasi WNI dari Lebanon sedang berlangsung. Ada sekitar 159 WNI yang tinggal atau menetap di Lebanon.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia khawatir terjadi perang dengan skala lebih besar di kawasan Timur Tengah, yang dipicu dari konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, atau yang ternyar Israel versus Iran.
"Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," kata Juru Bicara Kemenlu RI yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat, Rabu (2/10/2024).
Baca juga: Jokowi Perintahkan Menlu Retno Segera Evakuasi WNI di Lebanon
Kemlu RI menyatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) harus segera menggelar pertemuan khusus untuk membahas perkembangan terkini di kawasan Timur Tengah. Keputusan juga perlu segera diambil dan diharapkan dapat menyudahi keterangan di kawasan.
"Indonesia kembali tekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan," ucapnya.
Kemlu RI juga terus memantau keamanan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di zona konflik.
Proses evakuasi WNI dari Lebanon sedang berlangsung. Ada sekitar 159 WNI yang tinggal atau menetap di Lebanon. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa.
"Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI. Terkait hal ini, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung," kata Roy.
Baca juga: Tentara Zionis Sibuk Merangsek Lebanon, Iran Dikabarkan Segera Serang Israel, Pasukan AS Siaga
Adapun saat ini Kemlu RI juga telah memerintahkan KBRI di kawasan untuk terus berkoordinasi dengan seluruh WNI yang ada di wilayah mereka masing - masing.
"Seluruh Kedutaan Besar RI di kawasan juga terus melakukan koordinasi dan terus melakukan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing," katanya.