Rudal Jenis Apa yang Digunakan Iran Menyerang Israel? Hanya Butuh 15 Menit untuk Hantam Tel Aviv
Rudal apa yang digunakan Iran? Sangat cepat sehingga menyulitkan sistem pertahanan udara Israel, seperti Arrow hingga David Sling bereaksi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Berikut ini adalah gambaran kemampuan rudal balistik Iran dan sistem pertahanan yang digunakan oleh Israel dan pasukan lain di kawasan tersebut.
Rudal Iran
Menurut laporan tahun 2021 dari Missile Threat Project di Center for Strategic and International Studies (CSIS), Teheran memiliki ribuan rudal balistik dan jelajah dengan berbagai jangkauan.
Jumlah pasti untuk setiap jenis rudal tidak diketahui.
Namun, Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie mengatakan kepada Kongres pada tahun 2023 bahwa Iran memiliki "lebih dari 3.000" rudal balistik, menurut laporan tahun ini dari situs web Iran Watch di Proyek Wisconsin tentang Pengendalian Senjata Nuklir.
Sebagai informasi, cara kerja rudal balistik adalah menembakkannya hingga luar angkasa atau mendekati atmosfer bumi, kemudian muatan hulu ledak terpisah dari roket yang membawanya ke udara, dan jatuh kembali ke atmosfer dan ke sasarannya.
Saat masuk kembali ke bumi, kecepatan hulu ledak bisa berkali-kali lipat dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
Terkait serangan Selasa malam, media Iran melaporkan bahwa Teheran menggunakan rudal baru, Fattah-1, dalam serangan tersebut.
Teheran menggambarkan Fattah-1 sebagai rudal "hipersonik" – yang berarti rudal ini melaju pada Mach 5, atau lima kali kecepatan suara (sekitar 3.800 mil per jam, 6.100 kilometer per jam).
Istilah "hipersonik" sering digunakan untuk merujuk pada apa yang disebut kendaraan luncur hipersonik dan rudal jelajah hipersonik, senjata yang sangat canggih yang dapat bermanuver pada kecepatan hipersonik di dalam atmosfer Bumi.
Rudal ini diyakini memiliki kemampuan manuver dan 'kemampuan siluman' untuk melewati sistem radar.
Iran mengungkapkan rudal pertamanya, 'Fattah-1' pada bulan Juni 2023 dan 'Fattah-2' pada bulan November 2023.
Menurut media Iran, tidak ada sistem pertahanan udara canggih AS atau Israel yang dapat mencegat rudal 'Fattah'.
Ketika kali pertama Iran menyatakan hal tersebut, banyak pihak yang menertawakan.