Brigade Al-Qassam Akui 2 Pejuangnya Lakukan Operasi Penembakan di Tel Aviv
Brigade Al-Qassam mengakui 2 pejuangnya melakukan operasi penembakan di Tel Aviv pada Selasa (1/10/2024), hari yang sama dengan serangan balasan Iran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas operasi penembakan yang dilakukan oleh dua pejuangnya di Tel Aviv, Kota Jaffa yang diduduki.
Penembakan itu menewaskan tujuh pemukim Israel.
Al-Qassam mengatakan operasi tersebut dilakukan oleh Muhammad Rashid Misk dan Ahmed Abdel Fattah Al-Haymouni dari kota Hebron, Tepi Barat.
"Para pejuang dapat menyusup ke wilayah pendudukan Israel, menikam salah satu tentara pendudukan Israel dan menyita senjata otomatisnya, kemudian melakukan operasi heroik di dua lokasi berbeda di jantung Tel Aviv," kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya, Kamis (3/10/2024).
"Salah satu (lokasi)-nya di mana berada di dalam stasiun kereta api, dan mereka menghabisi para perampas kekuasaan Zionis dari jarak nol," lanjutnya.
Al-Qassam menekankan operasi selanjutnya akan terjadi dari berbagai wilayah di Tepi Barat.
“Hari-hari mendatang akan membawa serta kematian yang akan datang kepada Anda dari berbagai wilayah di Tepi Barat, di tangan mujahidin setia kami, putra pemimpin Ismail Haniyeh dan Saleh Al-Arouri, dan selama pendudukan terus memusnahkan rakyat dan anak-anak kami di Gaza, maka mereka (Zionis) akan terbiasa melihat orang mati di jalanan kota-kota kami yang diduduki, Insya Allah,” katanya.
Sementara itu, Otoritas Penyiaran Israel menyebutkan jumlah korban tewas akibat penembakan yang terjadi di kota Jaffa pada Selasa (1/10/2024) malam, bertambah menjadi tujuh orang.
Kemarin, pihak pendudukan menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak enam orang, sedangkan 16 lainnya luka-luka dengan berbagai luka, beberapa di antaranya sudah tidak ada harapan.
Operasi tersebut terjadi setelah dua pemuda melepaskan tembakan menggunakan senapan mesin ke arah pemukim di stasiun kereta api ringan di kota Haifa, yang mengakibatkan kematian dan cedera.
Sumber-sumber Palestina menyebutkan kedua pelaku berasal dari kota Hebron, seperti diberitakan Arabi21.
Baca juga: Iran Namai Serangan ke Israel Sebagai Operasi Janji Sejati II Pakai Sandi Oh Utusan Tuhan
Salah satu dari mereka tewas setelah pendudukan menembaki dirinya, sementara yang lainnya terluka parah setelah kehabisan amunisi.
Tentara Israel mengumumkan penutupan kota Hebron, di selatan Tepi Barat yang diduduki, dan menganggapnya sebagai zona militer setelah penembakan.
Setelah mendeklarasikannya sebagai zona militer tertutup, pasukan pendudukan menutup pintu masuk dan menyerbu sejumlah lingkungan sekitar.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.638 jiwa dan 96.460 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (2/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel