TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Iran meluncurkan sedikitnya 180 rudal ke wilayah Israel pada Selasa (1/10/2024).

Iran mengatakan rentetan serangan rudal itu merupakan balasan atas serangkaian serangan dahsyat yang dilancarkan Israel dalam beberapa minggu terakhir terhadap kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah, di Lebanon. 

Hizbullah sendiri telah menembakkan roket ke wilayah Israel sejak perang di Gaza dimulai.

Israel membalas dengan meluncurkan serangan darat terbatas di Lebanon selatan, yang dekat dengan perbatasan Israel.

Serangan Iran ini membuat warga  Israel bergegas mencari tempat perlindungan, terutama saat sirene serangan udara berbunyi sebagai tanda peringatan.

Warga Israel Masuk Bunker

Warga Israel masuk bunker untuk menyelamatkan diri dari serangan udara Iran.

Tak terkecuali bagi pasangan pengantin baru ini.

Di bawah bunker perlindungan pasangan itu sempat-sempatnya menari.

Mereka merayakan cinta mereka di bawah bunker Yerusalem. 

Pasangan itu bersenang-senang di tempat penampungan yang sempit dan remang-remang.

Mereka bergoyang, menari, mengikuti alunan musik, dikelilingi tamu pernikahan yang jumlahnya terbatas.

Momen mengharukan ini  terekam dalam video dan dibagikan di X (twitter),

Pasangan itu mengenakan busana pengantin, berpelukan erat sambil menari.

Dikutip dari New York Post, Kamis (3/10/2024), sang pengantin wanita dalam balutan gaun renda putih yang berkibar, diputar dengan penuh cinta oleh mempelai prianya.

Sementara para tamu merekam momen tersebut di ponsel mereka.

Video tersebut direkam di sebuah bunker dekat Hotel Notre Dam, salah satu hotel terbesar di Yerusalem  dan dibagikan oleh penulis Saul Sadka.

“Iran tidak dapat menghentikan kegembiraan atas pernikahan di Yerusalem ini bahkan untuk sesaat,” tulis Sadka dalam keterangan videonya.

Seperti ratusan ribu warga Israel, pasangan itu terpaksa mencari perlindungan saat rudal menghujani Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota besar lainnya.

Serangan rudal tersebut menyebabkan dua warga Israel terluka.

Di Tepi Barat, seorang warga Palestina tewas akibat serpihan rudal yang dicegat.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan melakukan pembalasan setelah serangan rudal Iran.

"Iran telah membuat kesalahan besar - dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu.

Dampak Serangan Iran

Tentara Israel (IDF) mengakui serangan balasan Iran menghantam setidaknya salah satu pangkalan udaranya pada Selasa (1/10/2024) malam.

Dikutip dari The Times of Israel setidaknya 8 orang tewas dalam serangan rudal Iran itu.

Meski mengakui adanya kerugian akibat serangan balasan tersebut, IDF mengklaim serangan tersebut tidak efektif.

“Tentara mengakui bahwa ada beberapa korban jiwa di pangkalan Angkatan Udara akibat serangan Iran kemarin, namun serangan itu tidak efektif," kata Radio Tentara Israel mengutip pernyataan IDF, Rabu (2/10/2024).

“Serangan tersebut tidak menargetkan pesawat terbang, senjata, atau infrastruktur operasional penting, melainkan pada gedung-gedung administrasi dan lokasi pemeliharaan yang bukan merupakan bagian dari inti operasional Angkatan Udara," lanjutnya.

Laporan itu menegaskan pernyataan IDF bertentangan dengan pengumuman Garda Revolusi Iran (IRGC) ketika meluncurkan serangan balasan itu yang mengatakan ada rudal hipersonik dalam pawai rudal kemarin.

“Bertentangan dengan tuduhan tersebut, tidak ada rudal hipersonik yang diluncurkan, dan sejauh yang kami tahu, musuh tidak memiliki rudal tersebut," lapor surat kabar itu.

IDF mengatakan pihaknya mengukur efektivitas serangan berdasarkan tingkat kerusakan infrastruktur dan aset vital serta jumlah korban, bukan berdasarkan jumlah rudal yang mencapai sasaran.

Laporan itu menunjukkan pertahanan udara Israel berhasil mencegah kerusakan dan korban jiwa yang besar, seperti diberitakan Mehr.