Perang Timur Tengah, 51 Orang di Gaza Tewas Ketika Israel Tanpa Henti Luncurkan Serangan
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada hari Rabu (2/10/2024) bahwa sedikitnya 51 orang telah tewas di daerah kantong itu selama 24 jam terakhir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perang di Timur Tengah semakin meluas dan memprihatinkan.
Puluhan warga Palestina di Gaza dilaporkan tewas saat Israel makin hari makin meningkatkan operasi militernya.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Rabu (2/10/2024), sedikitnya 51 orang telah tewas di daerah kantong itu selama 24 jam terakhir.
Israel telah menghidupkan kembali operasi militernya di Gaza, serta serangan dan penangkapan agresifnya di Tepi Barat yang diduduki, dalam beberapa hari terakhir.
Sementara militer Israel telah meningkatkan serangan di samping ofensif udara dan darat yang sedang berlangsung di Lebanon, Al Jazeera melaporkan.
Jet tempur Israel menyerang Kota Gaza semalam, menyerang Sekolah Muscat di lingkungan Tuffah dan Panti Asuhan Al-Amal di sebelah barat ibu kota.
Setidaknya sembilan orang pengungsi yang berlindung di lokasi tersebut tewas, menurut kantor berita Palestina Wafa.
Serangan yang sedang berlangsung di Gaza juga dibayangi oleh meningkatnya ketakutan akan konflik regional yang lebih luas setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Israel pada hari Selasa.
Meningkatnya kembali kekerasan di wilayah Palestina terjadi saat perhatian dunia tertuju pada serangan militer Israel di Lebanon.
Teheran menyebut serangan itu sebagai balas dendam atas serangan mematikan Iran di Gaza dan Lebanon, serta terbunuhnya tokoh senior Hamas dan Hizbullah.
Sementara itu, militer Israel mengumumkan serangan terhadap "Sekolah Menengah Brig" di Gaza bagian tengah.
Baca juga: Warga Gaza Satu-satunya Korban yang Diketahui dari Serangan Rudal Iran ke Israel Dimakamkan
Lokasi pasti sasaran serangan belum jelas dan tidak diketahui pada saat laporan ini dibuat apakah ada korban tewas.
Dalam pernyataan terpisah, militer mengatakan kedua sekolah dan panti asuhan tersebut digunakan sebagai kompleks komando dan kontrol Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan operasi.
Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, Israel telah menyerang puluhan sekolah.