Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Bus Kebakaran Maut di Thailand Dikenai 4 Dakwaan Berat

Samarn Chankut sendiri mengendarai unit kedua dari rombongan tiga bus yang dipesan sekolah Wat Khao Praya Sangkharam dari distrik Lan Sak, Uthai Thani

Penulis: Bobby W
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sopir Bus Kebakaran Maut di Thailand Dikenai 4 Dakwaan Berat
Bangkok Post
Kondisi bus pariwisata saat dilalap api dan terbakar hebat di distrik Lan Sak, Provinsi Uthai Thani, Thailand, Selasa, 1 Oktober 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Thailand telah mengajukan empat dakwaan terhadap sopir bus Chinnaboot Tour yang menjadi tersangka utama kebakaran yang tewaskan setidaknya 20 siswa dan tiga guru di Pathum Thani, Bangkok, pada hari Selasa (1/10/2024).

Sopir tersebut diketahui bernama Samarn Chankut yang berusia 48 tahun.

Chankut diketahui sempat melarikan diri dari lokasi kejadian saat kebakaran berlangsung.

Namun demikian, ia kemudian menyerahkan diri kepada polisi di distrik Wiset Chai Chan, Ang Thong pada Selasa malam.

Guna penyelidikan lebih lanjut, Chankut kemudian dibawa ke kantor polisi Khu Khut, Pathum Thani.

Mayjen Chayanont Meesati Selaku wakil kepala Kepolisian Wilayah 1 Bangkok, mengatakan bahwa Chankut menyerahkan diri ke polisi dalam keadaan syok.

Chankut sendiri mengendarai unit kedua dari rombongan tiga bus yang dipesan sekolah Wat Khao Praya Sangkharam dari distrik Lan Sak, Uthai Thani

BERITA REKOMENDASI

Dikutip dari Bangkok Post, bus yang dikendarai Chankut tersebut mengangkut 38 siswa, dari TK 2 hingga kelas 3 SMP, dan enam guru.

Rombongan tersebut rencananya ingin mengunjungi sebuah pameran di Pembangkit Listrik Thailand di distrik Bang Kruai. Nonthaburi.

Bus tersebut kemudian mengalami kecelakaan dan terbakar di jalan Vibhavadi Rangsit, dekat pusat perbelanjaan Zeer Rangsit di distrik Lam Luk Ka, sekitar tengah hari.

Chankut kemudian menjelaskan kronologi terjadinya kebakaran.

Baca juga: Menko Airlangga: Program Kartu Prakerja Kini Ditiru Pemerintah Kamboja Thailand Serta Maroko

Ia mengatakan kepada polisi bahwa kala itu busnya melaju dengan kecepatan 70-80 kilometer per jam.

Di kecepatan yang cukup tinggi tersebut, Chankut tiba-tiba merasakan bus kehilangan keseimbangan, seperti jatuh ke lubang.

Bus mengalami masalah yang mirip dengan ban meletus, atau kantong udara meletus, kata Chankut. 

Chankut kemudian kehilangan kendali dan kemudian menabrak sebuah mobil Mercedes Benz sebelum menghantam pembatas jalan.

Api kemudian  menyebar dengan cepat di dalam bus secara tiba-tiba.

Mendengar pengakuan tersebut, Mayjen Chayanont mengatakan polisi mengenakan empat dakwaan terhadap Samarn Chankut.

Dakwaan tersebut antara lain : kelalaian mengemudi yang membahayakan orang atau properti, kelalaian mengemudi yang menyebabkan kematian, kelalaian mengemudi yang menyebabkan kerusakan fisik atau mental kepada orang lain, dan gagal memberikan bantuan setelah kecelakaan.

Para penyidik kini menunggu hasil forensik dan laporan tentang kondisi bus, termasuk konversi tangki gas, sebelum memutuskan dakwaan akhir yang akan diajukan terhadap operator bus, kata Chayanont.

Dua puluh siswa dan tiga guru dalam perjalanan lapangan tersebut dipastikan tewas dalam kebakaran itu. Para

Sedangkan para penyintas segera dilarikan ke rumah sakit.

Tiga siswa yang terluka dalam kondisi kritis.

Dua di antaranya, berusia 7 dan 9 tahun, dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Thammasat.

Petugas mengevakuasi jenazah keluar dari bus yang terbakar hari Selasa, 1 Oktober 2024 di Pathum Thani, Thailand. Kecelakaan ini menyebabkan 20 siswa dan 3 guru pendamping meninggal. Reuters/Chalinee Thirasupa
Petugas mengevakuasi jenazah keluar dari bus yang terbakar hari Selasa, 1 Oktober 2024 di Pathum Thani, Thailand. Kecelakaan ini menyebabkan 20 siswa dan 3 guru pendamping meninggal. Reuters/Chalinee Thirasupa (Reuters/Chalinee Thirasupa)

Siswa ketiga yang berusia 14 tahun, masih dirawat di Rumah Sakit Pat Rangsit karena luka bakar serius.

Pada hari Selasa, kerabat dari 15 korban yang meninggal memberikan sampel DNA untuk membantu mengidentifikasi anak-anak yang tewas. 

Letjen Trairong Phiewphan, komandan Kantor Ilmu Forensik Kepolisian Thailand, mengatakan pada hari Rabu (2/10/2024) bahwa 17 jenazah telah diidentifikasi dan penyebab kematian telah diverifikasi. 

Ia mengatakan bus tersebut kemungkinan terbakar karena adanya kesalahan dalam proses pengubahan bahan bakar diesel pada bus menjadi gas alam (NGV). 

Tim forensik juga akan berkoordinasi dengan Departemen Transportasi tentang berapa banyak tangki NGV yang diizinkan untuk dipasang di bus tersebut.

Bangkok Post melaporkan bahwa bus tersebut pertama kali terdaftar 54 tahun yang lalu, pada 19 Februari 1970, dengan mesin diesel Isuzu. 

Mesin tersebut telah diganti dengan mesin Mercedes-Benz dan diubah menjadi gas alam.

Awalnya terdaftar sebagai bus penumpang yang beroperasi di rute tidak reguler dengan nomor kendaraan 2105472 dan nomor mesin 422915-590053.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas