Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Cuci Gudang Roket ke Israel, Dari Galilea, Kiryat Shmona, hingga Haifa Mandi Ledakan

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa sekitar 100 roket telah ditembakkan dari Lebanon sejak pagi ke berbagai wilayah pendudukan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hizbullah Cuci Gudang Roket ke Israel, Dari Galilea, Kiryat Shmona, hingga Haifa Mandi Ledakan
tangkap layar rekaman video
Seorang petempur gerakan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon. 

Hizbullah Cuci Gudang Roket ke Israel, Dari Galilea, Kiryat Shmona, hingga Haifa Mandi Ledakan

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Hizbullah Lebanon melancarkan serangan mereka wilayah pendudukan Israel menggunakan ratusan rudal.

Seolah cuci gudang, Hizbullah dilaporkan mengirim ratusan rudal ke Galilea, Golan, hingga Haifa dengan menyasar tepat ke sejumlah sasaran fasilitas militer Israel.

Baca juga: Taktik Asimetris Hizbullah Bikin KO Tentara Israel: Batu Palsu Berkamera, Tank Merkava Tak Berdaya 

Hizbullah mengumumkan pada Jumat (4/10/2024) kalau serangan mereka menewaskan dan melukai tentara Israel dalam dua operasi terpisah di dekat perbatasan.

Hizbullah juga menyatakan kalau mereka meluncurkan puluhan roket ke Haifa utara dan Galilea, yang menyebabkan kerusakan dan kebakaran yang signifikan.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengklaim bahwa para pejuangnya telah menargetkan tank Merkava Israel di dekat lokasi Al-Malikiyah dengan peluru kendali, yang mengakibatkan jatuhnya korban di kalangan pasukan Israel.

Dalam pernyataan kedua, Hizbullah melaporkan bahwa mereka telah menyerang konvoi kendaraan dan personel militer Israel di dataran Maroun al-Ras, yang menyebabkan lebih banyak korban.

Berita Rekomendasi

Kelompok ini juga mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran rudal berat Burkan ke arah pertemuan kendaraan dan tentara Israel di Sa'sa'.

Seorang pejuang Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.
Seorang petempur gerakan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.

Gerakan Hizbullah juga mengklaim telah menyerang pangkalan Ilania di Galilea Bawah, posisi artileri di selatan Kiryat Shmona, dan lokasi Ruwaysat al-Alam di perbukitan Kfar Shuba yang diduduki di Lebanon.

Al-Jazeera menangkap rekaman helikopter Israel yang mengangkut tentara yang terluka dari garis depan utara ke Rumah Sakit Rambam di Haifa.

Sementara itu, polisi Israel melaporkan kerusakan properti yang parah menyusul serangan roket di Kiryat Shmona dan Galilea Bawah.

Media Israel, Yedioth Ahronoth mencatat bahwa sebuah bangunan di Kiryat Shmona, dekat perbatasan, terkena serangan langsung. 

Surat kabar Israel Haaretz mengutip walikota pemukiman Metula, yang menyatakan bahwa 50 roket telah menghantam daerah tersebut, menyebabkan kerusakan signifikan.

Kebakaran terjadi di berbagai lokasi di Galilea setelah serangan roket, menurut polisi Israel

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa sekitar 100 roket telah ditembakkan dari Lebanon sejak pagi, dengan 40 diluncurkan dalam satu jam terakhir saja, yang menargetkan daerah Misgav di Galilea Barat.

Sirene berbunyi di Caesarea, sebelah utara Tel Aviv, tempat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tinggal, memaksanya untuk berlindung, seperti yang dilaporkan oleh media Israel.

Kemudian pada hari itu, Hizbullah menyatakan telah menembakkan salvo roket ke kota Safed dan permukiman Karmiel.

Sebelumnya, kelompok itu mengatakan bahwa mereka menargetkan wilayah Krayot di utara Haifa dengan salvo roket tambahan.

Rekaman video menangkap rudal yang menghantam pinggiran Haifa setelah menembus pertahanan udara Israel, dengan laporan yang menunjukkan bahwa rudal mendarat di zona industri di utara kota, lebih dari 40 kilometer dari perbatasan Lebanon.

Sirene terdengar di seluruh Haifa, Nahariya, Caesarea, dan permukiman di seluruh Galilea, memperingatkan adanya tembakan roket.

Pada Kamis, Hizbullah meluncurkan sekitar 200 roket ke sasaran Israel, menurut media Israel

Kelompok itu juga mengatakan telah menewaskan 17 perwira dan tentara Israel selama operasi tersebut.

Media Israel kemudian melaporkan "insiden keamanan serius" yang melibatkan evakuasi tentara yang tewas atau terluka dari perbatasan Lebanon.

Seorang prajurit Israel (IDF) berlari untuk berlindung saat roket Hizbullah menghantam wilayah pendudukan utara Israel.
Seorang prajurit Israel (IDF) berlari untuk berlindung saat roket Hizbullah menghantam wilayah pendudukan utara Israel. (khaberni/HO)

Hizbullah Punya 150 Ribu Roket

Surat kabar Amerika Serikat (AS), The Washington Post pernah menerbitkan laporan yang menyoroti persenjataan Hizbullah pada Rabu (10/7/2024) silam.

Laporan tersebut disusun oleh Mohamad El Chamaa, peneliti dan reporter yang berbasis di Beirut untuk The Washington Post dan Samuel Granados, editor grafis di The Washington Post.

Persenjataan Hizbullah dalam laporan itu mencakup rudal berpemandu dan tidak terarah, artileri anti-tank, rudal balistik, rudal anti-kapal, dan drone yang memuat bahan peledak.

Laporan The Washington Post memperkirakan Hizbullah memiliki antara 130.000-150.000 roket, yang diperkirakan empat kali jumlah persenjataan Hamas.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah mengklaim pasukannya mencakup lebih dari 100.000 tentara, lebih dari dua kali lipat jumlah pasukan Hamas sebelum pecahnya perang.

Laporan tersebut memuat jenis-jenis senjata yang dimiliki Hizbullah, dengan daftar sebagai berikut:

  1. Flak 1 dan Flak 2: rudal terarah buatan Iran, dengan jangkauan 9-11 km, membawa 50 kg dan 120 kg bahan peledak.
  2. Almas: Rudal anti-tank yang dilengkapi kamera, dengan jangkauan 4-16 km.
  3. Katyusha: Rudal artileri dengan jangkauan 4-49 km, membawa 10-20 kg bahan peledak. Menurut ucapan Nasrallah pada November lalu, roket Katyusha yang digunakan Hizbullah merupakan salinan roket Iran yang diproduksi di Uni Soviet.
  4. Raad: Rudal artileri dengan jangkauan 50-79 km, membawa 50 kg bahan peledak. Laporan itu mengklaim rudal-rudal ini dibuat di Iran dan digunakan oleh Hizbullah dalam serangan di Haifa dalam Perang Lebanon Kedua.
  5. Burkan: Rudal berat dengan jangkauan hingga 9 km, membawa 300-500 kg bahan peledak. Pada bulan November 2023, terungkap bahwa Hizbullah memiliki rudal Burkan.
  6. Drone Ababil: jangkauan 120 km, kecepatan maksimum 305 km/jam, membawa 40 kg bahan peledak.
  7. Drone DJI Phantom 4 dan Mavik Pro 2: Drone yang dapat bertahan di udara selama sekitar 30 menit, dan memiliki ketinggian maksimum enam ribu meter.
  8. Drone pengintai Hudhud-1: Drone yang dapat bertahan di udara sekitar satu setengah jam.
  9. Rudal 2CL: Rudal permukaan-ke-udara, dengan jangkauan 65-100 km, membawa 200 kg bahan peledak.
  10. Rudal anti kapal C-802: jangkauan 120 km, dan membawa 165 kg bahan peledak.
  11. Rudal balistik jarak pendek: jangkauan 250-300 km dan membawa 450-500 kg bahan peledak.

Laporan tersebut dibuat setelah meningkatnya pertempuran Israel dan Hizbullah di perbatasan.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dengan perlawanan membela rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dari  basis militer Hizbullah yang berada di Lebanon selatan.

Hizbullah berjanji akan berhenti menyerang perbatasan jika Israel menghentikan serangan militernya di Jalur Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas