Hizbullah Ngebom 2 Alat Peledak Israel saat IDF Menyusup ke Perbatasan Lebanon
Hizbullah melaporkan konfrontasi dengan tentara Israel yang mencoba menyusup ke perbatasan Lebanon pada Kamis (3/10/2024).
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah mengumumkan peledakan dua alat peledak milik pasukan infanteri Israel yang berusaha menyusup ke Maroun al-Ras di Lebanon selatan pada Kamis (3/10/2024).
Para pejuang Hizbullah juga meledakkan alat peledak terhadap pasukan Brigade Golani yang mencoba menghindari sisi barat kota Maroun al-Ras.
"Saat fajar hari ini, para pejuang perlawanan menargetkan kumpulan pasukan musuh Israel di lokasi Hanita dengan peluru artileri, dan berhasil melancarkan serangan yang tepat," kata Hizbullah dalam pernyataannya, Kamis.
Selain itu, Hizbullah membom kota Tiberias di Israel utara pada hari yang sama.
Hizbullah menegaskan mereka telah menggagalkan semua upaya Israel untuk maju melintasi perbatasan sejak fajar pada hari Kamis.
Para pejuang Hizbullah juga menanggapi upaya tentara Israel untuk maju ke area gerbang perbatasan Fatima dengan peluru artileri.
Hizbullah mengatakan ini dilakukan untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, untuk membela Lebanon dan rakyatnya.
Koresponden Al Jazeera melaporkan sekelompok infanteri dan kendaraan Israel mundur melewati Garis Biru setelah menyusup ke Maroun al-Ras.
Pemboman Hizbullah terhadap posisi tentara Israel yang menyusup ke Lebanon terjadi sehari setelah serangkaian serangan Israel yang menargetkan pinggiran selatan Beirut dan Lebanon timur.
Sementara itu, media Israel melaporkan ada peristiwa berbahaya dan tidak biasa telah terjadi di wilayah utara.
"Helikopter sedang mengangkut tentara yang tewas dan terluka setelah peristiwa keamanan yang sulit dan tidak menguntungkan," lapor media Israel, Kamis.
Baca juga: Kerusakan Bangunan Tel Aviv Imbas Serangan Iran ke Israel
Laporan tersebut mencatat bahwa tentara Israel dari Brigade Golani terkena ledakan alat peledak di Lebanon, seperti diberitakan Aawsat.
Israel memulai serangan skala besar di Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) dan membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024), yang disusul dengan invasi darat Israel ke Lebanon selatan pada Selasa (1/10/2024).
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.689 jiwa dan 96.625 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (3/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel