Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Terhindar Wajib Militer, Warga Ukraina Harus Bayar Rp188 Juta ke Agen Ilegal

Ukraina terus memperketat program wajib militernya untuk memperbanyak pasukan menghadapi serangan Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ingin Terhindar Wajib Militer, Warga Ukraina Harus Bayar Rp188 Juta ke Agen Ilegal
Radio Free Europe
Ilustrasi: Pelatihan wajib militer Ukraina 

Biaya untuk 'layanan' ini berkisar antara USD 8.000 hingga USD 12.000 per klien. Menurut data yang tersedia, kelompok tersebut 'meraup' lebih dari UAH 40 juta (sekitar USD 1 juta) secara total.

Para penjahat menemukan klien potensial melalui koneksi pribadi, termasuk di antara personel militer aktif yang berusaha diberhentikan secara ilegal dari dinas.

Petugas SBU mendokumentasikan tindakan kriminal para tersangka dan menangkap mereka di tempat tinggal mereka.

Sebagaimana dilaporkan oleh Ukrinform, penegak hukum di wilayah Odesa memblokir saluran yang memfasilitasi keberangkatan ilegal para pengelak wajib militer ke luar negeri dengan kedok pengemudi truk.

Mobilisasi Penuh Kekerasan

Sementara majalah The Times mengungkapkan bahwa proyek wajib militer ukraina masih jauh dari target.

Hal itu terjadi karena program mulia itu dirusak oleh korupsi kekerasan dan ketidak percayaan .

Kiev sejauh ini telah memanggil sekitar satu juta tentara dan berencana untuk menambah jumlah menjadi 200.000 lagi pada akhir tahun.

Berita Rekomendasi

Namun tetapi target tersebut masih sulit dicapai. 

The Times menyebutkan, upaya untuk meningkatkan wajib militer menjadi semakin curang, koersif, dan penuh kekerasan.

Media AS tersebut mencontohkan,seorang wajib militer Odessa yang secara teknis dibebaskan dari dinas karena kondisi ginjal kronis, tetapi dibujuk ke kantor wajib militer dan tetap dikirim ke pangkalan pelatihan.

Seorang perwira wajib militer yang tidak disebutkan namanya di Odessa mengatakan kepada The Times bahwa "kami bahkan tidak memobilisasi 20 persen dari apa yang dibutuhkan." 

Antusiasme di antara calon tentara untuk menanggapi panggilan tersebut sangat rendah. Sementara departemennya tersebut diganggu oleh korupsi, salah urus, dan kekecewaan. 

Suap, tambah perwira itu, dapat mencapai ribuan dolar sementara kekurangan staf berarti karyawan harus melakukan banyak tugas sekaligus, termasuk berpatroli di jalan-jalan. 

Selain itu, karyawan diancam akan dikirim ke garis depan jika kinerjanya buruk.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas