Adu Senjata Beracun Rusia dan Ukraina, Kedok Peluru Asap Hingga Whiskey dan Kue Mematikan
pasukan Rusia pada bulan Agustus mengungkap fakta penggunaan senjata kimia secara rahasia oleh Ukraina dengan kedok peluru asap.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
![Adu Senjata Beracun Rusia dan Ukraina, Kedok Peluru Asap Hingga Whiskey dan Kue Mematikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pltn-rusia-ok.jpg)
Adu Senjata Beracun Rusia dan Ukraina, Kedok Peluru Asap Hingga Whiskey dan Kue Mematikan
TRIBUNNEWS.COM - Peperangan antara Rusia dan Ukraina berkembang menjadi pertempuran yang tidak hanya melibatkan adu tembak proyektil di medan perang, namun juga dalam hal penggunaan senjata beracun.
Sebuah laporan dari Sputnik, Senin (7/10/2024), menyebut pasukan Rusia pada bulan Agustus mengungkap fakta penggunaan senjata kimia secara rahasia oleh Ukraina dengan kedok peluru asap.
Baca juga: Benarkah Israel Mengebom Gudang Senjata Rusia di Suriah? Moskow-Tel Aviv Kini Musuh Sungguhan?
Hal itu dikatakan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi angkatan bersenjata Rusia, pada hari Senin.
"Pasukan Ukraina menggunakan peluru kimia DM-105 di kota Sudzha di wilayah Kursk Rusia pada tanggal 11 Agustus, melukai lebih dari 20 orang," kata kementerian tersebut.
Pernyataan itu menambahkan kalau selama agresi Rusia di Ukraina lebih dari 400 kasus penggunaan bahan kimia pengendali huru hara dan bahan kimia terjadwal seperti BZ telah dilaporkan digunakan dalam pertempuran.
"Ukraina mempersiapkan provokasi untuk menuduh Rusia menggunakan zat beracun selama operasi khusus (diksi Moskow untuk Agresi) di Ukraina," kata Letnan Jenderal Igor Kirillov.
"Saat ini, Kementerian Pertahanan Rusia memiliki informasi tentang persiapan provokasi Ukraina yang sedang berlangsung untuk menuduh Rusia menggunakan zat beracun selama operasi militer khusus," kata Kirillov dalam sebuah pengarahan.
Kiev akan menyerahkan "bukti" penggunaan zat beracun oleh Rusia kepada perwakilan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk laporan yang dianggap "independen", kata Kirillov.
Dia menambahkan bahwa bahan bukti yang direkayasa akan digunakan pada sesi ke-107 Dewan Eksekutif OPCW.
Kiev bermaksud meminta perwakilan Rusia untuk dicopot dari jabatannya di Sekretariat Teknis OPCW jika provokasi dengan dugaan penggunaan zat beracun oleh Rusia berhasil.
Setelah provokasi Kiev dengan penggunaan zat beracun, keputusan akan dibuat mengenai kekalahan hak Rusia sebagai pihak dalam Konvensi Senjata Kimia (CWC), katanya.
Rusia belum menerima tanggapan substantif dari OPCW mengenai fakta penggunaan zat beracun oleh Kiev, Kirillov menambahkan.
Whiskey dan Kue Beracun
Upaya Ukraina untuk memusnahkan puluhan pilot Rusia dengan kue dan wiski yang dicampur racun digagalkan pada menit-menit terakhir, metro.co.uk melaporkan Oktober tahun lalu.
Sekotak wiski Irlandia Jameson dan kue raksasa, yang dua-duanya diberi racun mematikan, dilaporkan dikirim ke sebuah perayaan di akademi penerbangan militer Rusia.
Para pilot dan mereka yang terlibat dalam pertempuran garis depan, memperingati 20 tahun kelulusan mereka dari Sekolah Tinggi Penerbangan Militer Armavir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.