Adu Senjata Beracun Rusia dan Ukraina, Kedok Peluru Asap Hingga Whiskey dan Kue Mematikan
pasukan Rusia pada bulan Agustus mengungkap fakta penggunaan senjata kimia secara rahasia oleh Ukraina dengan kedok peluru asap.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Outlet tersebut, menyebut bahwa pelaku langsung mengakui semuanya, yakni tentang kue dengan racun yang kuat, botol mana yang diberi racun, dan botol mana yang dia beli untuk menambah hadiah.
"Dia menjelaskan bagaimana dia mengetahui jumlah tamu, dan di mana perayaan akan dilangsungkan."
"Bahkan lambang sekolah penerbangan, yang digambar di atas kue, adalah lambang saat ini.'"
Laporan tidak menyebutkan racun apa yang diduga digunakan.
Pelaku diduga memesan kue tersebut dari pembuat manisan lokal di Armavir, wilayah Krasnodar, Rusia.
"Secara kebetulan dan berkat ketelitian para petugas, yang menyingkirkan kue dan minuman keras tersebut, tidak ada seorang pun yang punya waktu untuk memakan kue atau mencicipi minuman keras tersebut," kata saluran Flightbomber.
"Ini hampir menjadi bencana bagi 77 tamu."
"Tapi semua orang masih hidup. GUR [intelijen militer Ukraina] gagal, dan itu bagus."
"Dinas rahasia Rusia sekarang mencari pembuat kue dan pihak lain yang terlibat dalam sabotase yang gagal ini."
Baca juga: Detik-detik Tentara Rusia Berlarian Dikejar Drone Ukraina, pada Akhirnya Tak Bisa Menghindar
Belum ada komentar resmi dari penegak hukum Rusia mengenai dugaan rencana peracunan tersebut.
Flightbomber kemudian memperingatkan pilot tentang risiko pembunuhan oleh Ukraina dengan mengatakan:
"Ingatlah bahwa ada perang yang sedang terjadi."
"Lulusan sekolah penerbangan seperti kalian adalah target yang bagus. "
"Dan masyarakat Ukraina juga membuat media menulis soal kemenangan atas kematian-kematian seperti ini."
"Ingatlah bahwa kalian tidak hanya bisa diracuni."
"Ada juga ribuan cara lain untuk membunuh."