Komandan Pasukan Quds Iran, Qaani Hilang Kontak Usai Serangan di Beirut
Komandan pasukan Quds Iran, Esmail Qaani saat ini mengalami hilang kontak sejak serangan di Beirut pada Kamis, lalu.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Komandan pasukan Quds Iran, Esmail Qaani saat ini tidak diketahui keberadaannya alias hilang kontak.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh dua pejabat keamanan senior Iran.
Qaani diketahui sedang melakukan perjalanan ke Lebanon setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas akibat serangan Israel pada bulan lalu.
Menurut keterangan salah satu pejabat, keberadaan Qaani terakhir yaitu berada di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh.
Keberadaan terakhir Qaani ini diketahui oleh pejabat tersebut selama serangan Israel yang menargetkan pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine.
Ia juga mengatakan tidak bertemu dengan Safieddine sejak saat itu.
Meski begitu, Israel melarang pejabat Hizbullah untuk mencari keberadaan Safieddine setelah mengebom pinggiran selatan Beirut pada Kamis lalu.
Kemudian pejabat Iran kedua mengatakan Iran dan Hizbullah belum dapat menghubungi Qaani.
Sementara juru bicara militer Israel Letkol Nadav Shoshani saat ditanyai tentang kemungkinan tewasnya Qaani, ia hanya menjawab bahwa akan segera mengumumkan hasil serangan Israel di Beirut.
Shoshani mengatakan dari hasil tersebut, akan terlihat siapa yang menjadi korban dari serangan di Beirut.
“Ketika kami memiliki hasil yang lebih spesifik dari serangan itu, kami akan membagikannya. Ada banyak pertanyaan tentang siapa yang ada di sana dan siapa yang tidak,” katanya, dikutip dari Arab News.
Baca juga: Israel Serang Beirut dengan Ledakan Besar, Jalur Utama Lebanon-Suriah Terputus
Sebagai informasi, Qaani adalah seseorang yang ditunjuk oleh Teheran sebagai kepala dinas intelijen-militer luar negeri Korps Garda Revolusi Iran, atau Pasukan Quds.
Qaani ditunjuk sebagai komandan pasukan Quds pada tahun 2020.
Tepat setelah Amerika Serikat membunuh komandan sebelumnya yaitu Qassem Soleimani dalam serangan di Baghdad.