Sepele Drone Nirawak Ukraina Lenyapkan Tank hingga Tentara Rusia, SAM Osa 10 Juta Dolar Hancur
Pasukan Khusus SSU A Ukraina merilis video yang menampilkan serangkaian penghancuran kendaraan Rusia, SAM Osa, tank hingga tentara Rusia lenyap
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Khusus SSU A Ukraina merilis video yang menampilkan serangkaian penghancuran kendaraan Rusia yang terjadi selama sepekan terakhir.
Dalam video tersebut, seperti dikutip dari Defence Express, mereka menyebut penjajah di tanah Ukraina bakal menemui perangkap mematikan.
Perangkap yang dimaksud di antaranya telah disiapkan pasukan khusus Kantor Keamanan Pusat A SSU.
Beberapa cuplikan dalam video pun memperlihatkan alutsista Rusia hancur dengan mudahnya saat tengah beroperasi.
Adapula yang sedang berhenti, tak luput dari serangan drone yang mendekat lalu meledakkan kendaraan incarannya.
"Setiap langkah penjajah di tanah Ukraina berubah menjadi perangkap mematikan, yang direncanakan dengan cermat oleh pasukan khusus Kantor Keamanan Pusat A SSU. Serangan presisi tidak memberi peluang apa pun bagi musuh—mereka tewas bersama reruntuhan peralatan mereka," tegas Dinas Keamanan Ukraina di saluran Telegramnya, diberitakan Defence Express.
Berikut daftar kendaraan dan prajurit Rusia yang dimatikan tentara Ukraina:
10 tank
33 kendaraan tempur AFV
18 sistem artileri dan MLRS
4 sistem pertahanan udara dan satu sistem EW/EWS
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-957: Aktivis Anti-Kremlin Tewas di Medan Perang saat Bela Ukraina
219 kendaraan
25 UAV dan 22 antena komunikasi
148 benteng musuh dan posisi tembak
2 depot amunisi
176 tentara Rusia dilenyapkan
Hancurkan SAM Osa Senilai Rp 157 Miliar
Unit khusus Kryla menunjukkan keunggulan strategis drone berbiaya rendah, menghancurkan sistem SAM Osa senilai $10 juta atau senilai Rp 157 miliar.
Dalam sebuah pukulan telak bagi pertahanan udara Rusia, unit khusus Kryla, bagian dari Intelijen Pertahanan Kementerian Pertahanan, berhasil mendeteksi dan menghancurkan sistem rudal permukaan-ke-udara Rusia Osa.
Sistem SAM Osa, yang bernilai sekitar 10 juta dolar, berhasil dinetralisir oleh pesawat nirawak FPV yang harganya hanya beberapa ratus dolar.
Operasi ini menyoroti penggunaan teknologi pesawat nirawak modern yang hemat biaya namun sangat efektif dalam upaya pertahanan Ukraina yang sedang berlangsung.
Dengan menggunakan pesawat nirawak berbiaya rendah, pasukan Ukraina terus mencapai hasil yang signifikan terhadap peralatan musuh yang lebih mahal dan canggih, yang menggarisbawahi keuntungan strategis dari inovasi di medan perang.
Perang Hari ke-957
Baca juga: Data Rahasia Militer Rusia Jebol oleh Intelijen Ukraina, Tiga Matra Pasukan Putin dalam Bahaya
Berikut ini rangkuman peristiwa yang berlangsung dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-957 pada Senin (7/10/2024).
Aktivis anti-Kremlin, Ildar Dadin, yang pernah dipenjara di Rusia karena memprotes Presiden Rusia, Vladimir Putin, dilaporkan terbunuh di garis depan saat bertempur di pihak Ukraina.
Kabar ini dibagikan oleh kerabatnya dan media Rusia pada Minggu (6/10/2024).
"Dengan sangat menyesal saya harus memberitahu Anda bahwa Ildar Dadin, tewas kemarin dalam pertempuran di wilayah Kharkiv di timur laut Ukraina," kata temannya dan mantan anggota parlemen Rusia, Ilya Ponomarev, yang tinggal di pengasingan.
Dadin adalah warga negara Rusia pertama yang dihukum berdasarkan undang-undang tahun 2014 yang mengekang protes di negara itu.
Simak peristiwa lainnya, yang telah Tribunnews.com rangkum di artikel ini.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-957:
1. Belanda kucurkan dana buat kembangkan pesawat nirawak bareng Ukraina
Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans secara mendadak berkunjung ke Ukraina pada hari Minggu (6/10/2024).
Di Kyiv, pria itu mengatakan Belanda akan menginvestasikan €400 juta dalam pengembangan pesawat nirawak canggih dengan Ukraina.
Amsterdam juga bakalan mengirimkan lebih banyak F-16 dalam beberapa bulan mendatang.
"Baik pesawat nirawak pengintai, lebih banyak pesawat nirawak defensif, tetapi juga pesawat nirawak serang, karena kami melihat bahwa Ukraina juga membutuhkan lebih banyak pesawat nirawak ofensif untuk menargetkan fasilitas militer," kata Brekelmans, dikutip dari The Guardian.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Belanda telah menjanjikan €10 miliar dalam dukungan militer untuk Ukraina.
Sejauh ini Belanda telah menghabiskan sekitar €4 miliar.
Setelah mengunjungi Kharkiv yang dihujani bom luncur Rusia, Brekelmans mengatakan menyerang target militer di Rusia adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan kota itu.
Belanda telah mendorong mitra internasional untuk memasok Ukraina dengan jet F-16 dan menjanjikan 24 di antaranya.
Gelombang pertama sudah beroperasi di wilayah udara Ukraina, menurut menteri itu, sementara yang lain akan dikirim "dalam beberapa bulan mendatang dan mungkin awal tahun depan".
Belanda telah mengumumkan rencana untuk merakit sistem pertahanan udara Patriot untuk Ukraina.
2. Pasukan Rusia serbu Ukraina semalam, kerahkan 87 Shahed
Pasukan Rusia menyerang Ukraina semalam dengan 87 pesawat nirawak Shahed dan empat jenis rudal yang berbeda, kata para pejabat pada hari Minggu (6/10/2024).
"Seorang pria berusia 49 tahun tewas di wilayah Kharkiv setelah mobilnya ditabrak pesawat nirawak," kata gubernur daerah tersebut, Oleh Syniehubov.
Sebuah jaringan pipa gas rusak dan sebuah gudang dibakar di kota Odesa, pejabat Ukraina melaporkan.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan pertahanan udara menghancurkan 56 dari 87 pesawat nirawak dan dua rudal di 14 wilayah Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv.
Sebanyak 25 pesawat nirawak lainnya menghilang dari radar "mungkin akibat pertahanan rudal antipesawat".
3. Rusia klaim tembak jatuh drone Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu (6/10/2024) bahwa mereka telah menembak jatuh empat pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Kursk, Voronezh dan Belgorod.
4. Pasukan Rusia merebut desa Zhelanne Druge
Pasukan Rusia merebut desa Zhelanne Druge di wilayah Donetsk, demikian klaim Kementerian Pertahanan Moskow pada hari Sabtu (5/10/2024).
Desa tersebut terletak dekat dengan Pokrovsk, pusat logistik bagi tentara Ukraina yang terancam oleh serbuan pasukan Rusia.
Jika benar, perebutan desa tersebut akan terjadi tiga hari setelah pasukan Ukraina mengatakan mereka menarik diri dari kota garis depan Vuhledar, sekitar 33 km dari Zhelanne Druge, setelah dua tahun berjuang keras untuk mempertahankan diri.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)