Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setahun Perang Gaza, Mengingat Kembali 3 Klaim Israel yang Dipatahkan, Salah Satunya Pemenggalan

Israel berusaha mencari simpati dari masyarakat dunia dengan melontarkan sejumlah klaim tentang Hamas.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
zoom-in Setahun Perang Gaza, Mengingat Kembali 3 Klaim Israel yang Dipatahkan, Salah Satunya Pemenggalan
AFP/EYAD BABA
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM – Perang di Jalur Gaza sudah genap berlangsung satu tahun per Senin (7/10/2024).

Pada 7 Oktober 2023, Israel menghadapi salah satu hari terburuknya sejak didirikan secara kontroversial pada tahun 1948.

Hamas menyerang Israel dan menyandera sejumlah warga Israel. Israel berusaha mencari simpati dari masyarakat dunia dengan melontarkan sejumlah klaim tentang Hamas.

Akan tetapi, klaim-klaim itu tidak benar atau telah dipatahkan. Dikutip dari Sputnik, berikut sejumlah klaim yang disampaikan Israel.

Eksekusi terhadap warga sipil Israel

Sekitar 1.195 warga Israel dan warga negara lain tewas dalam serangan 7 Oktober. Sebanyak 815 di antaranya adalah warga sipil.

Ada 251 warga yang dibawa Hamas sebagai sandera di Gaza. Serangan yang mengejutkan itu dijuluki sebagai "9/11" versi Israel.

Media melaporkan adanya eksekusi warga sipil, tentara Israel, dan tentara cadangan oleh Hamas demi menunjukkan “kebarbaran” kelompok perlawanan itu.

Berita Rekomendasi

Namun, penyelidikan selanjutnya, termasuk yang dilakukan oleh tentara Israel, menunjukkan bahwa ada banyak peristiwa tentara Israel menembaki rekan atau warganya sendiri dari tanggal 7 hingga 9 Oktober 2023.

Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 5 November 2023, menunjukkan puing-puing berserakan di lokasi hampir sebulan setelah serangan di Festival Musik Supernova oleh militan Hamas, dekat Kibbutz Reim di Gurun Negev.
Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 5 November 2023, menunjukkan puing-puing berserakan di lokasi hampir sebulan setelah serangan di Festival Musik Supernova oleh militan Hamas, dekat Kibbutz Reim di Gurun Negev. (GIL COHEN-MAGEN / AFP)

Pada bulan Juli, laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan ada setidaknya 14 warga sipil Israel yang dibunuh secara sengaja.

Mereka dibunuh oleh tentara Israel yang menerapkan Instruksi Hannibal, yaitu perintah kontroversial untuk menghabisi rekan sendiri untuk mencegah rekan mereka ditangkap.

Baca juga: Perang Gaza Bisa Jadi Perang Dunia Mini, Palestina Kurang Beruntung, Pemimpin Timteng Tersandera

Pada bulan April lalu, militer Israel dengan terang-terangan mengakui ada satu warga Israel yang tewas karena tembakan dari helikopter Israel saat Hamas mencoba menangkapnya.

Laporan media terkenal asal Israel, Haaretz, menyebutkan bahwa Instruksi Hannibal telah diterapkan.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa serangan drone Hermes 450 dilakukan. Tentara Israel diminta mencegah kendaraan apa pun kembali ke Gaza dan mengubah perbatasan menjadi “zona pembantaian”.

Haaretz juga melaporkan bahwa militer Israel menyerang rumah di Be’eri dengan tank. Serangan itu menewaskan 13 dari 14 warga Israel yang disandera di sana.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas