Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sirene Meraung, Rusia Umumkan Keadaan Darurat Lokal setelah Gudang Senjata Meledak Diserang Ukraina

Rusia mengumumkan keadaan darurat lokal untuk wilayah Bryansk, menyusul serangan Ukraina yang menghanguskan gudang senjat di daerah tersebut. 

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sirene Meraung, Rusia Umumkan Keadaan Darurat Lokal setelah Gudang Senjata Meledak Diserang Ukraina
X/obinacci via NY Post
Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, melalui akun Telegram-nya mengumumkan keadaan darurat lokal menyusul raungan sirine buntut serangan Ukraina yang menghanguskan sebuah gudang senjata di daerah tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM –  Pemerintah Rusia mengumumkan keadaan darurat lokal untuk wilayah Bryansk, menyusul raungan sirine buntut serangan Ukraina yang menghanguskan sebuah gudang senjata di daerah tersebut. 

Hal tersebut turut dikonfirmasi oleh Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, melalui akun Telegram-nya, Rabu (9/10/2024).

Dalam keterangan resminya  Bogomaz menyatakan bahwa wilayahnya saat ini dalam keadaan darurat menyusul ledakan benda-benda peledak di gudang senjata militer Rusia.

Sebelum  gudang senjata militer Rusia meledak, pasukan pertahanan udara Rusia diketahui telah mencegah dan menghancurkan 24 pesawat nirawak di atas langit Bryansk.

Namun serpihan rudal Ukraina dilaporkan jatuh mengenai bahan peledak yang tersimpan gudang senjata militer Bryansk.

"Gudang senjata itu menyimpan amunisi untuk sistem rudal dan artileri, termasuk yang dikirim dari Korea Utara, serta bom luncur. Sebagian besar amunisi disimpan di tempat terbuka," kata staf umum militer Ukraina, dikutip dari Al Arabiya.

Dari cuplikan gambar yang beredar di media sosial, menunjukkan kobaran api besar yang menerangi langit dengan serangkaian ledakan. 

Berita Rekomendasi

Adapun wilayah Bryansk merupakan daerah berbatasan dengan Belarus, Ukraina, dan wilayah Kursk di Rusia, lokasi di mana Moskow terlibat dalam pertempuran untuk mengusir pasukan Ukraina sejak bulan Agustus. 

Gudang Senjata Rusia Simpan Senjata Korut

Serangan ini dilakukan Ukraina bukan tanpa alasan. Gudang senjata atau depot amunisi di wilayah Bryansk diyakini menyimpan senjata dari Korea Utara.

Adapun jenis senjata yang disimpan di antaranya seperti bom luncur hingga peluru artileri yang semuanya digunakan untuk membombardir Ukraina di medan perang.

Baca juga: Seoul Tuduh Tentara Korea Utara Bertempur untuk Rusia di Ukraina

Informasi tersebut dibenarkan langsung oleh Andri Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi di Dewan Keamanan Nasional Ukraina.

Tak hanya gudang Bryansk, dalam operasi ini Kovalenko mengatakan bahwa pasukan Ukraina turut menyerang gudang senjata di desa Oktyabrsky di wilayah Tver, yang mengakibatkan kebakaran dan ledakan.

Korut Dituding Jadi pemasok Senjata Rusia

Hubungan Rusia dan Korut dalam beberapa tahun terakhir meningkat dan kian akrab, terutama usai Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Meski kemesraan yang terjalin antara Jong Un dan Vladimir Putin mendapat banyak pertentangan namun hal tersebut tak membuat pemimpin Korut mundur.

Kim Jong-un secara terbuka menyatakan dukungan penuh dan solidaritas kepada pemerintah, tentara, dan rakyat Rusia dalam melaksanakan operasi militer khusus di Ukraina untuk melindungi kedaulatan, kepentingan keamanan, dan integritas wilayah.

"Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tak tergoyahkan untuk kebijakan Rusia, termasuk dalam hal Ukraina," mengutip pernyataan Putin pada awal pembicaraan dengan Kim.

Untuk mendukung kemenangan Rusia dalam menginvasi Ukraina,  Korea Utara dilaporkan telah mengirim lebih dari 13.000 kontainer yang diduga membawa persenjataan ke Rusia.

Menurut laporan yang disampaikan oleh Badan Intelijen Pertahanan Korea Selatan kepada anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat, Kang Dae-sik, kontainer-kontainer itu diperkirakan membawa lebih dari 6 juta peluru artileri kaliber 152 milimeter. 

Adapun pengiriman senjata ini berlangsung dalam periode sekitar dua tahun, dilakukan Korut  melalui pelabuhan timur Korea Utara, Najin.

"Untuk menghadapi perang yang diperkirakan akan berlangsung lama di Ukraina, Rusia tampaknya telah bergerak untuk menjadikan Korea Utara sebagai basis pasokan senjata dan amunisi," demikian pernyataan dari lembaga tersebut dikutip dari Yonhap.

Selain mengirimkan pasokan senjata, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un dilaporkan mengirim sejumlah pasukan untuk bergabung dengan tentara Rusia bertempur di medan perang di Ukraina

Pernyataan Pentagon muncul pasca pertemuan antara Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pekan lalu.  AS meyakini Rusia dan Korut diam-diam menandatangani perjanjian pertahanan strategis.

Meski Korut telah menyangkal kebenaran isu tersebut, namun AS yakin kedua negara tersebut telah menekan Perjanjian yang memungkinkan Pyongyang untuk mengirimkan unit tempurnya bergabung dengan pasukan Rusia di wilayah Oblast Donetsk.

Sebagai imbalan atas dukungan senjata dari Korea Utara, Rusia dicurigai memberikan bantuan teknologi dalam pengembangan program misil dan satelit mata-mata Korea Utara. 
 
 (Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas