Perang Rusia-Ukraina Hari ke-961: Rusia Sebut Korsel Penipu setelah Tuduh Korea Utara Kirim Tentara
Perang Rusia-Ukraina hari ke-961: Rusia sebut Korsel penipu setelah menuduh Kim Jong Un mengirim tentara Korea Utara ke Rusia untuk perangi Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
![Perang Rusia-Ukraina Hari ke-961: Rusia Sebut Korsel Penipu setelah Tuduh Korea Utara Kirim Tentara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-rusia-vladimir-putin-dan-pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-76t.jpg)
Ia tetap hilang hingga April tahun ini, ketika ayahnya menerima surat dari Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan bahwa ia ditahan di tahanan Rusia, menurut serikat jurnalis utama Ukraina.
Keadaan penangkapannya tidak dipublikasikan dan tidak jelas di mana ia ditahan di Rusia.
Dewan Eksekutif Bank Dunia Setuju Bentuk Perantara Keuangan untuk Ukraina
Dewan eksekutif Bank Dunia telah menyetujui pembentukan dana perantara keuangan untuk mendukung Ukraina, dengan kontribusi yang diharapkan dari AS, Kanada dan Jepang, menurut laporan Reuters mengutip tiga sumber yang mengetahui keputusan tersebut.
"Satu-satunya keberatan terhadap pemungutan suara datang dari Rusia," kata dua sumber.
Dana tersebut, yang akan dikelola oleh Bank Dunia, akan membantu memenuhi janji negara-negara G7 untuk menyediakan Ukraina hingga 50 miliar dolar dalam pendanaan tambahan pada akhir tahun, sumber tersebut mengatakan pada hari Kamis.
Jumlah pasti yang akan disumbangkan oleh AS, Jepang dan Kanada masih dikerjakan tetapi akan didukung oleh bunga dari aset negara Rusia yang dibekukan.
Rusia Serang Infrastruktur Pelabuhan Ukraina, 60 Kali dalam 3 Bulan
Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan Ukraina hampir 60 kali dalam tiga bulan terakhir dan mengintensifkan serangan tersebut.
“Tujuan dari serangan ini adalah untuk mengurangi potensi ekspor kami,” kata Oleksiy Kuleba, Wakil Perdana Menteri Ukraina.
“Kita berbicara tentang sengaja memprovokasi krisis pangan di bagian-bagian dunia yang secara langsung bergantung pada pasokan gandum Ukraina," lanjutnya.
Oleksiy Kuleba menambahkan, serangan tersebut merusak atau menghancurkan hampir 300 fasilitas infrastruktur pelabuhan dan 22 kapal sipil.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.