Markas UNIFIL Terkena Ledakan Lagi, Mabes TNI: Seluruh Pasukan TNI di Lebanon Selatan Aman
Mayjen Hariyanto mengatakan saat ini seluruh pasukan TNI yang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman pascaledakan dalam 48 jam terakhir.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
Atas kejadian itu UNIFIL mengingatkan militer Israel dan semua pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan pasukan perdamaian dan properti PBB serta untuk menghormati perlindungan terhadap premis-premis PBB setiap saat.
"Pasukan perdamaian UNIFIL hadir di Lebanon Selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan," tulis UNIFIL.
"Setiap serangan sengaja ke pasukan perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701," sambung UNIFIL.
UNIFIL juga menyatakan peningkatan konflik sepanjang Blue Line atau garis demarkasi yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan menyebabkan kerusakan yang meluas.
Kerusakan itu meluas di kota-kota dan di desa-desa di wilayah Lebanon Selatan.
UNIFIL juga melaporkan roket-roket terus diluncurkan ke arah Israel, termasuk ke wilayah masyarakat sipil.
"Beberapa hari terakhir, kami menyaksikan serangan-serangan dari Israel ke arah Lebanon baik di Naqoura maupun wilayah lainnya. Tentara Israel dan Hizbullah telah melakukan kontak senjata di daratan Lebanon," tulis UNIFIL.
"Markas Besar UNIFIL di Naqoura dan pos-pos terdekat telah berulangkali terkena serangan," sambung UNIFIL.
Kecaman Pemerintah
Diberitakan juga sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia.
Retno mengatakan dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.
Naqoura, kata dia, terletak di Selatan Lebanon dalam area yang disebut blue line.
Pasukan perdamaian PBB, lanjut dia, berada di kawasan tersebut di bawah mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.
"Kedua personil tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik," kata Retno dalam keterangan tertulis pada Kamis (10/10/2024) malam.
"Luka yang dialami dua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF," sambung dia.