Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Segera Serang Iran, Israel Dihajar Duluan 120 Roket dari Lebanon Saat Hari Penebusan Dosa Yahudi

Serangan yang diduga dilakukan gerakan Hizbullah Lebanon itu datang setelah muncul informasi kalau Israel segera membalas Iran seusai perayaan Yom Kip

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Segera Serang Iran, Israel Dihajar Duluan 120 Roket dari Lebanon Saat Hari Penebusan Dosa Yahudi
Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters/Tangkap Layar
Seorang pria mengendarai sepeda di sepanjang jalan raya pada hari Yom Kippur, hari penebusan dosa bagi orang Yahudi dan hari paling suci dalam kalender Yahudi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza serta permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Tel Aviv, pada 11 Oktober 2024. 

Segera Serang Iran, Israel Dihajar Duluan 120 Roket dari Lebanon Saat Perayaan Yom Kippur

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pendudukan Israel (IDF), Sabtu (12/10/2024) menyatakan mereka mengidentifikasi sejumlah peluncuran roket dari Lebanon yang menargetkan kawasan Israel tengah saat perayaan hari Yom Kippur.

Serangan yang diduga dilakukan gerakan Hizbullah Lebanon itu datang setelah muncul informasi kalau Israel segera membalas Iran seusai perayaan dan ritual hari Yom Kippur tersebut.

Perayaan itu ditandai oleh dimulai puasa bagi penganut Yahudi selama 25 jam.

Baca juga: AS: Israel Serang Iran Saat Perayaan Yom Kippur, Sasarannya Bukan Nuklir Tapi Fasilitas Ini

"Dua UAV diidentifikasi menyeberang dari Lebanon ke Israel tengah," menurut IDF, dilansir Sabtu.

IDF menambahkan, sebuah serangan terhadap bangunan sipil teridentifikasi dan satu UAV dicegat.

Dalam sebuah posting di X, IDF menyatakan,

BERITA REKOMENDASI

"Sejak awal puasa Yom Kippur, beberapa peluncuran roket telah diidentifikasi dari Lebanon. Beberapa waktu lalu, dua UAV diidentifikasi melintas dari Lebanon ke Israel bagian tengah. UAV tersebut dipantau sejak mereka melintasi perbatasan Lebanon. Sebuah serangan terhadap bangunan sipil diidentifikasi dan satu UAV dicegat."

Sebagai informasi, sejumlah besar kawasan dan kegiatan di Israel tutup pada Jumat sore untuk Yom Kippur, Hari Penebusan Dosa Yahudi dan hari paling suci dalam kalender Yahudi.

Untuk pertama kalinya sejak 1973, Israel terlibat dalam perang aktif pada Hari Suci, The Times of Israel melaporkan.

Saat ini, Israel berada dalam keadaan siaga tinggi, saat tentara IDF melanjutkan operasi tempur di Lebanon dan Gaza.

Keadaan Israel saat perayaan Yom Kippur tahun ini juga dilaporkan mencekam dengan sistem peringatan khusus ditempatkan untuk memperingatkan orang-orang di tengah tembakan roket yang hampir terus-menerus dan ketegangan yang sedang berlangsung dengan Iran.

Dilaporkan, lebih dari 120 roket ditembakkan ke Israel pada jam-jam pertama hari raya tersebut.

"Hari itu juga menandai periode introspeksi saat Israel merenungkan satu tahun serangan Hamas pada 7 Oktober, yang kemudian menyebabkan Israel terlibat dalam perang dengan kelompok pembebasan Palestina tersebut," tulis Times of Israel.

Mengingat situasi keamanan, Komando Front Dalam Negeri IDF mengimbau pemukim Yahudi untuk memastikan bahwa mereka dapat mengakses sistem peringatan khusus.

Sistem ini memperingatkan para pemukim mengenai bahaya tertentu seperti serangan roket dan rudal, atau peringatan yang lebih luas jika terjadi pecahnya perang lebih lanjut.

"Orang-orang dapat mengaktifkan stasiun penyiaran di radio dan televisi yang akan menyiarkan secara senyap, kecuali sirene peringatan roket, yang akan disiarkan dengan suara keras, secara langsung, menurut laporan The Times of Israel .

Komando Front Dalam Negeri IDF dikatakan, akan terus menggunakan sistem peringatan pada telepon seluler dan melalui aplikasinya untuk memperingatkan tentang roket yang datang.

"Lebih dari 120 roket ditembakkan ke Israel utara sejam sebelum puasa dimulai, dan sebagian besar berhasil dicegat.

Beberapa roket jatuh di area terbuka dan menyebabkan kebakaran. Namun, tidak ada laporan mengenai korban luka," kata laporan itu.

hari Yom Kippur, hari penebusan dosa bagi orang Yahudi
Seorang pria mengendarai sepeda di sepanjang jalan raya pada hari Yom Kippur, hari penebusan dosa bagi orang Yahudi dan hari paling suci dalam kalender Yahudi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza serta permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Tel Aviv, pada 11 Oktober 2024.

Situasi Yom Kippur Saat Berlangsung di Periode Perang

Bagi penganut Yahudi tradisional dan religius, periode puasa dan berdoa selama 25 jam dimulai pada pukul 17.51 ​​(waktu setempat) di Tel Aviv dan akan berakhir pada pukul 18.48 (waktu setempat) pada hari Sabtu.

Saat ini, pasukan Israel tengah menggelar agresi di Jalur Gaza dan Lebanon selatan.

Lebih jauh, IDF mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tengah memperkuat kehadirannya di Tepi Barat dengan lebih banyak peleton tempur untuk menjaga permukiman dan tembok pembatas keamanan, setelah penilaian situasi terkini, The Times of Israel melaporkan.

Polisi Israel meningkatkan kewaspadaan di seluruh negeri setelah serangan teror baru-baru ini. Rumah sakit di Israel juga beroperasi dalam keadaan darurat dengan tim yang siap menanggapi setiap kejadian.

Meskipun perang masih berlangsung, sebagian besar wilayah negara itu tutup sesuai tradisi. 

Semua penerbangan masuk dan keluar dari Bandara Ben Gurion berhenti beroperasi pada pukul 2 siang (waktu setempat) pada hari Jumat.

Bandara akan dibuka kembali Sabtu malam, dengan kedatangan mulai pukul 10:30 malam, sementara keberangkatan akan dimulai satu jam kemudian, menurut laporan The Times of Israel .

Selama periode ini, wilayah udara Israel juga ditutup untuk penerbangan yang melintas.

Penyeberangan perbatasan juga telah ditutup dan akan dibuka kembali Sabtu malam. Kereta berhenti beroperasi pada pukul 1 siang dan akan mulai beroperasi pada Minggu pagi. 

Jalanan sebagian besar sudah bersih dari mobil pada Jumat sore, seperti tradisi nasional. Mengemudi selama Hari Penebusan Dosa Yahudi dianggap tabu.

Israel Segera Serang Iran Usia Yom Kippur

Terkait respon balasan Israel ke Iran, Jaringan berita Amerika Serikat (AS), NBC mengutip para pejabat Amerika, melaporkan kalau Israel telah mempersempit opsinya dalam serangan balasan ke Iran.

Pihak AS menyebut, Israel akan menyerang sasaran militer dan fasilitas energi Iran sebagai pembalasan serangan rudal besar-besaran pada 1 Oktober 2024 kemarin.

"Tidak ada indikasi bahwa Israel akan menargetkan fasilitas nuklir Iran atau melakukan operasi pembunuhan (petinggi Iran)," kata para pejabat AS dikutip dari Khaberni, Sabtu (12/10/2024).

Baca juga: Berisi Drone Iran Sampai Rudal Korut, Gudang 22 Ribu Ton Amunisi Rusia Hancur oleh Serangan Ukraina

Pejabat AS menekankan bahwa Israel belum membuat keputusan akhir tentang bagaimana dan kapan harus bertindak.

Seperti diketahui, kawasan tersebut berada dalam kondisi tegang menunggu respon Israel terhadap serangan rudal Iran yang diluncurkan pada tanggal 1 Oktober.

Menurut Iran, serangan sekitar 200-an rudal itu merupakan balasan terhadap invasi Israel ke Lebanon dan pembunuhan para tokoh penting sekutu-sekutunya, termasuk Ismail Haniyeh dari Hamas di Teheran , dan pemimpin kuat Hizbullah, Hassan Nasrallah di Beirut.

Serangan Iran menyebabkan kerusakan di Israel.

Pihak AS tidak tahu kapan pastinya balasan Israel akan datang ke Iran.

Namun, para pejabat tersebut mengatakan militer Israel siap sedia dan siap menyerang kapan saja setelah perintah diberikan .

"Para pejabat AS menekankan bahwa mereka tidak memiliki informasi yang menunjukkan kalau pembalasan akan datang hari ini tetapi mengakui bahwa Israel belum berbagi jadwal waktu yang spesifik dengan mereka — dan tidak jelas apakah para pejabat Israel sudah menyetujuinya," kata laporan tersebut.

SERANG SURIAH - Foto dokumentasi ini memperlihatkan jet-jet Israel terbang dalam misi tempur. Berulang-ulang, dan sudah sering diprotes, Israel menggunakan wilayah udara Lebanon untuk menyerang wilayah Suriah.
SERANG SURIAH - Foto dokumentasi ini memperlihatkan jet-jet Israel terbang dalam misi tempur. Berulang-ulang, dan sudah sering diprotes, Israel menggunakan wilayah udara Lebanon untuk menyerang wilayah Suriah. (Israel Defence Force)

Para pejabat AS dan Israel mengatakan balasan ke Iran kemungkinan akan diberikan selama perayaan hari raya Yom Kippur

Yom Kippur adalah hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi.

Hati yang dianggap kaum Yahudi sebagai Hari Penebusan atau Hari Pendamaian ini jatuh pada tanggal 10 Tishri dalam kalender Yahudi.

Walaupun disebut perayaan, sebenarnya pada hari itu dilakukan ritual puasa selama 25 jam, dihitung dari terbenamnya matahari. 

Pada tahun ini, Yom Kippur jatuh pada Malam Jumat, 11 Oktober 2024  hingga Sabtu, 12 Oktober 2024 (13/10/2024 WIB).

"Israel telah berbagi informasi lebih lanjut dengan AS tentang pembalasan tersebut," kata para pejabat, tetapi mereka menyembunyikan banyak rincian karena alasan keamanan operasional . 

Kapal induk Amerika Serikat, Eisenhower.
Kapal induk Amerika Serikat, Eisenhower. (U.S. Navy)

AS-Israel Rapat Besar

AS menyatakan siap untuk mempertahankan asetnya di wilayah tersebut dari serangan balik langsung dari Iran tetapi tidak mungkin memberikan dukungan militer langsung untuk operasi tersebut.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, tadi malam dan mereka membahas garis besar tentang tanggapan Israel.

Namun, tidak jelas apakah Gallant memberikan rincian konkret. Panggilan mereka dilakukan setelah pertemuan Kabinet Israel tentang pembalasan, tetapi Gallant tidak menyebutkan target spesifik yang dibahas dalam pertemuan itu.

Para pejabat AS terus mendesak pemerintah Israel untuk membuat tanggapan mereka proporsional, dengan tetap berfokus pada target militer dan menghindari fasilitas minyak, gas, dan nuklir.

Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga tidak membahas hal spesifik dalam panggilan mereka minggu ini, kata pejabat AS.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. (X/@JoeBiden)

Biden mendesak Netanyahu untuk fokus pada situasi kemanusiaan di Gaza dan Lebanon serta mendesaknya untuk mengakhiri pertempuran.

Presiden AS juga menekankan bahwa Israel perlu mempertimbangkan betapa sulitnya melancarkan perang di Lebanon dan menghadapi ancaman kuat di garis depan kedua dari Iran.

Washington Post melaporkan bahwa seorang pejabat "Israel" menyatakan bahwa rencana untuk menanggapi Iran masih berlangsung.

Pada hari Jumat, pejabat tersebut menyebutkan bahwa keterlambatan tanggapan Tel Aviv disebabkan oleh konsultasi yang sedang berlangsung dengan pemerintahan Biden.

Pejabat itu menambahkan bahwa kabinet keamanan dapat bersidang melalui telepon kapan saja untuk membahas tanggapan terhadap Iran.

(oln/nbc/khbrn/rntv/*)

 

 

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas