Tembok Markas UNIFIL Lebanon Ambruk Dibuldoser Tentara Israel, Pasukan PBB dalam Bahaya
"Insiden ini menempatkan pasukan penjaga perdamaian PBB dalam bahaya serius," demikian UNIFIL.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LIBANON - Pasukan sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pada Jumat (11/10/2024) bahwa buldoser militer Israel (IDF) merobohkan tembok penghalang di markas PBB 1-31 dekat Garis Biru di Labbouneh.
Tank-tank IDF dilaporkan bergerak mendekati markas PBB.
"Hari ini, beberapa tembok runtuh di salah satu lokasi kami di dekat Garis Biru di Al-Labouneh akibat serangan buldoser Israel," tulis Ynet mengutip laporan pasukan militer UNIFIL sebagaimana dilansir JPost.
"Insiden ini menempatkan pasukan penjaga perdamaian PBB dalam bahaya serius," demikian UNIFIL.
Ditegaskan bahwa ini adalah perkembangan serius.
"Dan kami menekankan bahwa keselamatan pasukan PBB dan properti mereka harus dijamin. Setiap serangan terhadap UNIFIL merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi 1701."
Menyusul insiden tersebut, Duta Besar Israel di Prancis, Joshua Zarka, dipanggil untuk bertemu dengan Kementerian Luar Negeri Prancis.
Dimana dia akan diminta untuk mengklarifikasi keadaan insiden tersebut, demikian media Israel melaporkan mengutip Kementerian Luar Negeri Prancis.
Seperti diketahui pasukan militer Prancis adalah terbesar bertugas di UNIFIL menyusul pasukan TNI di posisi kedua terbanyak bertugas di UNIFIL Libanon.
Dua hari lalu, dua pasukan TNI terluka saat berada di markas UNIFIL.
Israel mengakui pelakunya.
Pasukan TNI Selamat
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia/TNI melaporkan kondisi terkini dari prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB atau UNIFIL di Lebanon Selatan setelah UNIFIL menyatakan pihaknya terdampak oleh sejumlah ledakan untuk kedua kalinya dalam 48 jam terakhir pada Jumat (11/10/2024).
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto mengatakan saat ini seluruh pasukan TNI yang sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman.