Iran Siap Perang Lawan Israel demi Gaza dan Lebanon: Kami Tak Takut, tapi Kami Tak Menginginkannya
Iran memastikan siap menghadapi skenario apapun, termasuk berperang melawan Israel, demi perdamaian di Gaza dan Lebanon.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.com - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, telah memperingatkan pihaknya siap menghadapi skenario apapun, termasuk perang, di tengah meningkatnya eskalasi di Asia Barat.
Aragchi memastikan Iran tak takut perang menghadapi Israel demi perdamaian di Gaza dan Lebanon, meski ia mengakui Republik Islam tidak menginginkan terjadinya konflik.
"Kami sepenuhnya siap menghadapi situasi perang (melawan Israel). Kami tidak takut perang, tapi (sebenarnya) kami tidak menginginkannya."
"Kami akan berjuang untuk perdamaian yang adil di Gaza dan Lebanon," ujar Aragchi dalam pernyataannya, Minggu (13/10/2024), selama konferensi pers di Baghdad dengan mitranya dari Irak, Fuad Hussein, dilansir IRNA.
Aragchi tiba di Irak pada Sabtu (12/10/2024), sebagai bagian dari lawatan regional yang difokuskan pada upaya untuk menghentikan serangan Israel di Gaza dan Lebanon.
Sebelumnya, Aragchi juga telah mengunjungi Lebanon, Suriah, dan Arab Saudi. Dari Irak, Aragchi akan melanjutkan lawatannya ke Oman.
Ia mengatakan lawatannya itu ditujukan untuk melakukan "konsultasi dan diskusi erat" dengan sekutu regionalnya, terutama irak.
Pasalnya, kata Aragchi, kawasan Asia Barat tengah menghadapi berbagai tantangan yang disebabkan oleh Israel.
Ia menekankan perlunya negara-negara regional untuk menghentikan serangan Israel di Gaza dan Lebanon.
"Iran tidak mencari ketegangan atau meningkatkan ketegangan dari konflik (yang ada). Tapi, Iran siap berperang, sama seperti kami siap untuk perdamaian," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Fuad Hussein menyatakan, baik Iran maupun Irak, menghadapi tantangan yang signifikan.
Baca juga: Serakah, Menteri Israel Smotrich Ingin Taklukkan Tanah Arab: Saya Ingin Negara Yahudi
Terutama, ujarnya, karena agresi Israel di Gaza yang terus berlanjut dan konflik yang meluas hingga ke Lebanon.
Ia memperingatkan perang yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.
"Penilaian pemerintah Irak adalah bahwa kelanjutan perang ini berbahaya dan memiliki banyak dampak buruk bagi Irak dan seluruh kawasan," jelas Hussein.
Hussein juga menyebutkan, rezim Israel telah mengancam akan menargetkan lokasi-lokasi tertentu di Iran dan juga mengancam Irak untuk melibatkannya dalam konflik tersebut.
Terkait potensi penggunaan wilayah udara Irak oleh Israel untuk serangan potensial terhadap Iran, ia berkata, "Di Irak, kami dengan tegas menentang segala penyalahgunaan wilayah udara kami dalam perang ini dan berupaya untuk menjauhkan bayang-bayang perang dari kawasan ini, khususnya dari Irak."
Ketua Parlemen Iran: Kewajiban Kita Hadapi Kekejaman Israel
Terpisah, Ketua Parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf, mengatakan semua negara di Asia Barat memiliki kewajiban untuk menghadapi kejahatan Israel, termasuk apa yang dilakukan rezim Zionis terhadap Lebanon.
Hal ini disampaikan Qalibaf dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Nasional Federal Uni Emirat Arab (UEA), Saqr Chibash, Minggu.
Pertemuan itu terjadi di sela-sela Majelis ke-149 Persatuan Antar-Parlemen yang berlangsung di Jenewa, Swiss.
Qalibaf dalam pernyataannya, mengatakan rakyat Lebanon, termasuk Muslim, Kristen, dan Yahudi, membutuhkan dukungan lebih dari sebelumnya.
Baca juga: Negara-negara Teluk Bujuk AS Agar Israel Tak Serang Infrastruktur Minyak Iran
Karena, lanjutnya, Israel tidak mengizinkan penerbangan untuk membawa bantuan ke negara Arab tersebut.
"Ini adalah perilaku yang sangat brutal dan tidak manusiawi," katanya.
Qalibaf menambahkan, "Karena itu semua negara di kawasan punya kewajiban untuk menghadapi tindakan Israel."
Pejabat UEA mengatakan negara-negara di kawasan Asia Barat harus menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung secara bijaksana dan hati-hati untuk mencegah perang habis-habisan di kawasan tersebut.
Setelah pertemuannya dengan Ghobash, Qalibaf juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden IPU Tulia Ackson.
Pembicaraan mereka mencakup perkembangan di Asia Barat, termasuk perang Israel melawan rakyat Gaza dan Lebanon.
Qalibaf juga mengadakan diskusi dengan mitranya dari Aljazair Ibrahim Boughali di sela-sela sidang IPU.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)