Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Akui Invasi Darat ke Lebanon seperti Perang di Hutan: Tak Ada Jalan Pintas

Israel mengakui invasi darat ke Lebanon seperti perang di hutan. Salah satu komandan IDF sebut tidak ada jalan pintas menuju target mereka.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Israel Akui Invasi Darat ke Lebanon seperti Perang di Hutan: Tak Ada Jalan Pintas
tangkap layar TC/Kredit foto: Jalaa Marey/AFP via Getty Images
Seorang prajurit Israel (IDF) mengamati situasi menggunakan teropong di dekat perbatasan wilayah pendudukan utara Israel dengan Lebanon yang dikuasai gerakan Hizbullah. -- Israel mengatakan invasi darat ke Lebanon selatan seperti perang di hutan. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu komandan tentara Israel (IDF) mengatakan invasi darat IDF di Lebanon selatan seperti perang di hutan dan tidak bisa mengambil jalan pintas.

“Perang di hutan lebih kompleks daripada pertempuran di perkotaan. Ini tidak masuk akal dan Anda tidak bisa mengambil jalan pintas,” kata Brigadir Jenderal Yitzhak Norkin, komandan Divisi 146 IDF yang bertanggung jawab atas invasi di sektor paling barat, Senin (14/10/2024).

Sejauh ini, divisi yang dipimpin Yitzhak Norkin, yang terbesar di IDF dan hanya terdiri dari tentara cadangan, belum memasuki desa-desa Lebanon di utara.

"Sejak bergabung dengan pasukan invasi pekan lalu, fokus kami adalah membersihkan sebidang tanah kecil yang tersembunyi beberapa ratus meter di dalam tembok perbatasan besar yang dibangun oleh Israel," lanjutnya.

Yitzhak Norkin menambahkan, tujuan Israel adalah untuk menghilangkan kemampuan Hizbullah yang mengancam Israel dan mengembalikan 60.000 warga Israel ke rumah mereka, setelah mengungsi akibat serangan Hizbullah di wilayah perbatasan.

Dari puncak bukit di Lebanon selatan, terlihat jelas medan perang darat Israel telah beralih dari reruntuhan kota di Jalur Gaza menjadi jaringan pepohonan lebat.

Semak hijau lebat dan hutan membentang di lereng bukit yang curam, menciptakan perbatasan yang lebih terjal dibandingkan wilayah di timur tempat pasukan Israel bentrok dengan pejuang Hizbullah di desa-desa perbatasan Lebanon.

BERITA REKOMENDASI

Para perwira Israel mengatakan Hizbullah telah mendirikan pangkalan militer canggih di wilayah ini, menurut laporan yang diterbitkan oleh Financial Times.

Selain itu, Israel mengklaim terowongan, bunker, dan gudang senjata yang ditemukan secara bertahap selama dua minggu terakhir adalah bagian dari persiapan kemungkinan serangan lintas batas.

Israel telah memerintahkan sekitar 140 pusat populasi di Lebanon selatan untuk meninggalkan rumah mereka sejak invasi darat dimulai pada 1 Oktober 2024.

IDF memerintahkan penduduk Lebanon untuk pindah ke utara Sungai Awali, yang membentang setidaknya 80 kilometer di utara ujung selatan Lebanon.

Baca juga: Menteri Israel Eli Cohen sebut UNIFIL Tak Berguna, Tuduh Pasukan PBB Lindungi Hizbullah

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.289 jiwa dan 98.684 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (14/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas