Israel Serang RS Al-Aqsa Gaza, Dewan Nasional Muslim Kanada Kutuk Keras: Kita Menyaksikan Kengerian
Dewan Nasional Muslim Kanada telah menyatakan kengeriannya atas serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel menghantam area Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza, tempat banyak warga Palestina berlindung, Senin (14/10/2024) dini hari.
Dewan Nasional Muslim Kanada telah menyatakan kengeriannya atas serangan Israel tersebut.
“Kita semua menyaksikan dengan kengerian yang tak tertahankan saat melihat video anak-anak Palestina dibakar hidup-hidup dalam api malam ini,” kata dewan tersebut, Senin, dilansir Al Jazeera.
Ia menambahkan, pemblokiran bantuan dan rencana Israel untuk “mengusir” warga Palestina dari wilayah tertentu di Gaza “harus diakhiri”.
Tewaskan Warga Sipil
Serangan udara Israel di halaman rumah sakit di Jalur Gaza pada Senin dini hari menewaskan sebanyak empat orang.
Serangan itu juga memicu kebakaran yang melanda kamp tenda bagi orang-orang yang mengungsi akibat perang.
Diberitakan AP News, militer Israel mengatakan, pihaknya menargetkan militan yang bersembunyi di antara warga sipil, tanpa memberikan bukti.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah berulang kali menyerang tempat penampungan dan kamp tenda yang penuh sesak, dengan tuduhan pejuang Hamas menggunakannya sebagai tempat persiapan untuk melakukan serangan.
Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat kota Deir al-Balah sudah berjuang merawat sejumlah besar korban luka akibat serangan sebelumnya terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan. yang menewaskan sebanyak 20 orang ketika serangan udara dini hari itu menghantam dan api melalap banyak tenda.
Beberapa ledakan sekunder terdengar setelah serangan awal, tetapi tidak segera jelas apakah ledakan itu disebabkan oleh senjata atau tangki bahan bakar.
Catatan rumah sakit menunjukkan empat orang tewas dan 40 orang terluka.
Baca juga: 40 Negara Turun Tangan, Kecam Serangan Israel yang Tewaskan Personel UNIFIL di Lebanon
Sebanyak 25 orang dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan setelah mengalami luka bakar parah, menurut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Israel masih melancarkan serangan hampir setiap hari di Jalur Gaza lebih dari setahun setelah perang dimulai, dan telah melancarkan serangan darat besar-besaran di utara, tempat yang dikatakannya para militan telah berkumpul kembali.
Diketahui, perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, sementara militan Palestina menculik sekitar 250 sandera.
Sekitar 100 orang masih ditahan di Gaza, sepertiganya diyakini telah tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak menyebutkan berapa banyak di antara mereka yang merupakan pejuang, tetapi mengatakan bahwa wanita dan anak-anak merupakan lebih dari separuh korban tewas.
Israel telah memerintahkan seluruh penduduk yang tersisa di sepertiga wilayah utara Gaza, yang diperkirakan berjumlah sekitar 400.000 orang, untuk mengungsi ke selatan dan tidak mengizinkan makanan masuk ke wilayah utara sejak awal bulan ini.
Ratusan ribu orang dari wilayah utara mematuhi perintah evakuasi Israel pada awal perang dan tidak diizinkan untuk kembali.
Tanpa tanda-tanda berakhirnya perang di Gaza, Israel juga melancarkan perang udara dan darat di Lebanon selatan melawan kelompok militan Hizbullah, sekutu Hamas yang telah menembakkan roket ke Israel utara selama lebih dari setahun.
Israel juga mengancam akan menyerang Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya perang besar-besaran di seluruh kawasan.
Baca juga: Iran Peringatkan AS agar Tak Kirim Pasukan dan Sistem Penangkis Rudal THAAD di Israel
Update Perang Israel-Hamas
Empat orang dipastikan tewas dan sekitar 70 orang terluka setelah jet Israel mengebom sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina terlantar di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat bergegas menyelamatkan korban.
Sebanyak 22 orang dipastikan tewas dan 80 orang terluka setelah tank-tank Israel menembaki sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Nuseirat di Gaza tengah.
Setidaknya empat orang dipastikan tewas dan setidaknya 70 orang terluka, banyak di antaranya kritis, menyusul serangan militer Israel terhadap tenda-tenda pengungsian di dalam area Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza tengah.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat drastis karena rekaman kejadian setelah serangan menunjukkan tim penyelamat bergegas menyelamatkan orang-orang yang terbakar hidup-hidup saat api berkobar di kamp.
Baca juga: Stok Amunisi Menipis, Israel Batasi Penggunaan Senjata di Medan Perang
Militer Israel mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa mereka menyerang “teroris” Hamas yang bekerja di “kompleks komando dan kontrol” di dalam rumah sakit.
Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel dengan peluru artileri di kota Markaba di provinsi Nabatieh dan rentetan rudal di daerah Labbouneh di Lebanon selatan.
PBB menyerukan agar jeda kemanusiaan “dihormati” saat beberapa lembaga PBB bersiap untuk memulai putaran kedua vaksinasi polio di Jalur Gaza pada hari Senin.
Di Gaza, setidaknya 42.227 orang tewas dan 98.464 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel