Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia Sanksi 200 Individu dan Entitas Terafiliasi dengan Iran

Australia mengaku sanksi ini menargetkan individu dan organisasi yang bekerja untuk Industri Aeronautika Iran.

Penulis: Bobby W
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Australia Sanksi 200 Individu dan Entitas Terafiliasi dengan Iran
Atta Kenare/AFP
Gambar yang diambil pada 10 November 2019 menunjukkan bendera Iran di PLTN Bushehr Iran. Pada Selasa (15/10/2024), Australia memberi sanksi bagi individu atau entitas yang terkait Industri Aeronautika Iran. Sanksi tersebut sebagai respons atas serangan Iran kepada Israel pada 1 Oktober 2024 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Australia resmi memberlakukan sanksi terhadap sejumlah individu dan organisasi yang terafiliasi dengan pemerintah Israel.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, dalam sebuah pernyataan di X pada Selasa (15/10/2024).

Penny Wong mengaku sanksi tersebut dijatuhkan sebagai konsekuensi atas keterlibatan mereka dalam serangan Iran kepada Israel pada 1 Oktober 2024 lalu.

Seperti yang diwartakan sebelumnya,  misi yang digelar Iran pada awal bulan Oktober tersebut menargetkan tiga basis militer milik Israel dengan misil.

Karena serangan tersebut, Australia akhirnya memberi sanksi bagi individu atau entitas yang terkait dengan Iran.

"Misi Iran pada 1 Oktober yang meluncurkan lebih dari 180 misil balistik ke Israel merupakan eskalasi berbahaya yang meningkatkan risiko perang regional yang lebih luas," kata Penny Wong.

Di pernyataan tertulisnya, Wong mengaku sanksi ini menargetkan individu dan organisasi yang bekerja untuk Industri Aeronautika Iran.

BERITA REKOMENDASI

Adapun individu yang dimaksud adalah orang-orang yang terafiliasi dengan Grup Industri Shahid Bagheridan dan Shahid Hemmat.

Penny Wong mengaku sanksi ini diterapkan bersamaan dengan sanksi dari mitra internasional Australia lainnya, termasuk AS dan Inggris.

Seperti yang dilaporkan Al Jazeera, pada hari Senin (14/10/2024), Inggris juga mengumumkan sanksi kepada pihak yang serupa.

Sama seperti halnya Australia, Inggris mengaku sanksi tersebut dijatuhkan sebagai respons terhadap serangan Iran ke Israel pada 1 Oktober 2024 lalu. 

Baca juga: Euro-Med: Israel Gunakan Robot Jebakan untuk Hancurkan Rumah dan Tewaskan Warga di Gaza Utara

"Dengan pengumuman ini, pemerintahan yang dipimpin PM Australia, Anthony Albanese kini telah menjatuhkan sanksi kepada 200 individu dan entitas yang terkait dengan Iran" ungkap Penny Wong.

Ia juga menambahkan bahwa sanksi tersebut termasuk 100 individu dan entitas yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam.

"Kami akan terus mempertanggungjawabkan Iran atas tindakan sembrono dan aksinya yang menciptakan ketidakstabilan." pungkas Penny Wong dalam pernyataannya.

Bagi Iran, klaim Australia bahwa Teheran membuat eskalasi di timur tengah meningkat adalah hal yang munafik.

Selepas Iran melepaskan serangannya, mereka menyampaikan pesan ke publik bahwa tindakan tersebut merupakan balasan atas eskalasi perang yang diciptakan Israel.

Eskalasi yang dimaksud oleh Iran adalah pembunuhan pemimpin Hizbullah dan Hamas serta seorang jenderal senior dari Korps Garda Revolusi Islam Iran oleh militer Israel.

Selain itu,  Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi juga mengatakan operasi militer negaranya pada 1 Oktober 2024, adalah tindakan pembelaan diri.

Araghci menegaskan bahwa Iran hanya menggunakan haknya untuk pembelaan diri yang sah berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB .

“Kami melakukan pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, yang hanya menargetkan lokasi militer dan keamanan yang bertanggung jawab atas genosida di Gaza dan Lebanon,” tulis Araghchi dalam pesan di akun media sosialnya pada 1 Oktober 2024 lalu.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas