Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Lengkap dan Profil Para Pemenang Hadiah Nobel 2024

Keenam kategori Hadiah Nobel 2024 kini sudah diumumkam. Siapa saja mereka? Berikut profil singkat serta terobosan mereka.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Daftar Lengkap dan Profil Para Pemenang Hadiah Nobel 2024
identifymedals.com
Medali Hadiah Nobel 

TRIBUNNEWS.COM - Hadiah Nobel, yang ditetapkan berdasarkan wasiat ahli kimia dan penemu Swedia, Alfred Nobel, terus memberikan penghargaan terhadap berbagai pencapaian luar biasa di berbagai bidang.

Hadiah Nobel terdiri dari enam kategori penghargaan, yakni Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, Perdamaian, dan Ilmu Ekonomi.

Hadiah Nobel diumumkan pada bulan Oktober setiap tahunnya, sementara upacara penghargaannya digelar pada tanggal 10 Desember.

Berikut daftar pemenang Nobel tahun ini, beserta terobosan mereka dalam bidangnya masing-masing.

1. Kedokteran atau Fisiologi

Victor Ambros dan Gary Ruvkun, pemenang Nobel 2024 dalam bidang kedokteran
Victor Ambros dan Gary Ruvkun, pemenang Nobel 2024 dalam bidang kedokteran (Instagram @nobelprize_org)

Pemenang Nobel 2024 di bidang Kedokteran atau Fisiologi jatuh kepada dua ilmuwan Amerika Serikat, Victor Ambros dan Gary Ruvkun, atas penemuan mereka tentang microRNA.

MicroRNA adalah bagian kecil dari materi genetik yang membuka peluang bagi para ilmuwan untuk mengendalikan apa yang terjadi di dalam sel-sel kita, yang dapat mengarah pada cara-cara baru untuk mendeteksi dan mengobati penyakit, termasuk kanker.

Dilansir ABC News, menurut panel yang memberikan penghargaan tersebut di Stockholm, Swedia pada Senin (7/10/2024), karya Victor Ambros dan Gary Ruvkun terbukti sangat penting bagi perkembangan dan fungsi organisme.

BERITA REKOMENDASI

Ambros dan Ruvkun awalnya tertarik pada gen yang mengendalikan waktu perkembangan genetik yang berbeda, memastikan bahwa jenis sel berkembang pada waktu yang tepat.

"Penemuan mereka akhirnya mengungkap dimensi baru pada regulasi gen, yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang kompleks," kata panel tersebut.

RNA dikenal karena membawa instruksi tentang cara membuat protein dari DNA dalam inti sel ke pabrik seluler kecil yang benar-benar membangun protein.

Namun, microRNA tidak membuat protein, tetapi membantu mengendalikan apa yang dilakukan sel, termasuk menyalakan dan mematikan gen penting yang membuat protein.

Baca juga: Penghargaan Nobel dalam Bidang Kedokteran Diberikan kepada 2 Warga Amerika atas Penemuan microRNA

Ambros dan Ruvkun mempelajari dua strain cacing mutan yang biasa digunakan sebagai model penelitian.

Kedua ilmuwan itu berusaha mengidentifikasi gen bermutasi yang bertanggung jawab atas perkembangan sel pada cacing tersebut dan peranannya.

Mekanisme yang mereka identifikasi — regulasi gen oleh microRNA — telah memungkinkan organisme berevolusi selama ratusan juta tahun.

“Penemuan inovatif mereka mengungkap prinsip baru regulasi gen yang ternyata penting bagi organisme multiseluler, termasuk manusia,” menurut kutipan yang menjelaskan pentingnya pekerjaan mereka.

Ambros, yang saat ini menjadi profesor ilmu pengetahuan alam di Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts, melakukan penelitian di Universitas Harvard.

Sementara penelitian Ruvkun dilakukan di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Fakultas Kedokteran Harvard, tempat ia menjadi profesor genetika.

2. Fisika

Geoffrey Hinton dan John Hopfield, pemenang Hadiah Nobel Fisika 2024
Geoffrey Hinton dan John Hopfield, pemenang Hadiah Nobel Fisika 2024 (Instagram @nobelprize_org)

Pemenang Nobel 2024 di bidang Fisika jatuh kepada John Hopfield dan Geoffrey Hinton, atas penelitian mereka dalam membangun artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Dilansir NBC News, Hopfield dan Hinton dianggap sebagai tokoh utama dalam penciptaan AI modern.

Sejak tahun 1980-an, keduanya telah menggunakan berbagai perangkat dari fisika untuk mengembangkan fondasi yang dikenal sebagai "pembelajaran mesin" (machine learning), di mana komputer diberi sejumlah besar data untuk mempelajari serangkaian tugas, mulai dari mendiagnosis penyakit hingga mengetahui acara streaming favorit orang-orang.

"Penelitian mereka membentuk fondasi pembelajaran mesin, yang dapat membantu manusia dalam membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan," kata Ellen Moons, ketua Komite Nobel untuk Fisika, dalam sebuah konferensi pers, Selasa (8/10/2024).

"Penggunaan teknologi ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, misalnya dalam pengenalan wajah dan penerjemahan bahasa," tambah Moons.

Namun, Moons juga memperingatkan bahwa perkembangan AI yang pesat telah menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan umat manusia.

Revolusi pembelajaran mesin dapat ditelusuri kembali ke John Hopfield, seorang profesor emeritus kelahiran Chicago di Universitas Princeton.

Pada tahun 1982, Hopfield menemukan "jaringan Hopfield", sejenis jaringan saraf—sebutan untuk program pembelajaran mesin ini—yang mampu meniru fungsi tertentu dari otak manusia dan mengingat memori atau "ingatan" hanya dengan menggunakan informasi parsial.

Baca juga: Hadiah Nobel Fisika 2024 Diberikan kepada Inovator AI, Geoffrey Hinton dan John Hopfield

Sementara itu, Geoffrey Hinton, seorang profesor Inggris-Kanada di Universitas Toronto, sering disebut sebagai salah satu "bapak AI".

Ia menggunakan penemuan Hopfield untuk membuat jaringannya sendiri yang mampu mengenali karakteristik bersama di antara kumpulan data yang besar.

Hinton bekerja selama satu dekade di Google, menjadi salah satu tokoh AI paling terkenal di dunia.

Pada Mei lalu, ia secara terbuka mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Melalui akun X-nya (sebelumnya Twitter), Hinton memutuskan untuk mundur agar ia bisa bebas berbicara tentang bahaya kecerdasan buatan.

"Sulit untuk melihat bagaimana Anda dapat mencegah pelaku kejahatan menggunakannya untuk hal-hal yang buruk," kata Hinton dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.

3. Kimia

Pemenang Nobel Kimia 2024
Pemenang Nobel Kimia 2024 (Instagram @nobelprize_org)

Pemenang Nobel 2024 di bidang Kimia jatuh kepada tiga ilmuwan yakni David Baker, Demis Hassabis, dan John Jumper atas karya mereka mengenai protein.

Dilansir Euronews, Baker bekerja di University of Washington di Seattle, sementara Hassabis dan Jumper bekerja di Google Deepmind di London.

Hans Ellegren, sekretaris jenderal Royal Swedish Academy of Sciences, mengumumkan pemenang tersebut pada Rabu (9/10/2024).

Karya ketiga ilmuwan itu berakar dari tahun 2003, ketika David Baker merancang protein baru.

Sejak saat itu, kelompok penelitiannya menghasilkan satu demi satu kreasi protein yang imajinatif, termasuk protein yang dapat digunakan sebagai obat-obatan, vaksin, nanomaterial, dan sensor kecil, kata komite Nobel.

Sementara itu, Hassabis dan Jumper menciptakan model kecerdasan buatan yang mampu memprediksi struktur hampir semua 200 juta protein yang telah diidentifikasi oleh para peneliti, tambah komite tersebut.

4. Sastra

Han Kang, pemenang Nobel Sastra 2024
Han Kang, pemenang Nobel Sastra 2024 (Instagram @nobelprize_org)

Penghargaan Nobel Sastra 2024 diberikan kepada penulis Korea Selatan Han Kang atas prosa puitisnya yang intens yang menghadapi trauma sejarah dan mengungkap kerapuhan kehidupan manusia.

Mengutip punchng.com, Han Kang lahir di Gwangju pada tahun 1970 dan kemudian pindah ke Seoul.

Han Kang tumbuh dalam keluarga sastra, ayahnya seorang novelis terkenal.

Kariernya dimulai pada tahun 1993 dengan penerbitan puisi di majalah Literature and Society, dan debut prosa-nya menyusul pada tahun 1995 dengan kumpulan cerita pendek Love of Yeosu.

Terobosan internasional Han Kang hadir lewat The Vegetarian (2007), sebuah novel yang mengeksplorasi konsekuensi kekerasan dari penolakan seorang wanita untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat.

Karyanya sering kali mengaitkan rasa sakit mental dan fisik, yang mencerminkan hubungan yang mendalam dengan filosofi Timur.

Prosa Han ditandai oleh kepekaan yang unik terhadap hubungan antara tubuh dan jiwa, yang hidup dan yang mati, dan aturan-aturan tak kasatmata yang mengatur kehidupan.

Melalui gaya puitis dan eksperimentalnya, ia menghadapi trauma historis dan kerapuhan manusia, yang menjadikannya suara penting dalam sastra kontemporer.

5. Perdamaian

Pemenang Nobel Perdamaian 2024, Nihon Hidankyo
Pemenang Nobel Perdamaian 2024, Nihon Hidankyo (Instagram @nobelprize_org)

Penghargaan Nobel Perdamaian 2024 diberikan kepada Nihon Hidankyo, sekelompok penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki Jepang.

Dilansir Sky News, Komite Nobel Norwegia memuji upaya luar biasa kelompok tersebut untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir, serta mengingatkan dunia tentang kebutuhan mendesak akan pelucutan senjata nuklir.

"Gerakan akar rumput para penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, yang juga dikenal sebagai Hibakusha, menerima hadiah perdamaian atas upayanya untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan karena menunjukkan melalui kesaksian bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi," ujar komite tersebut dalam sebuah pernyataan, Jumat (11/10/2024).

"Para saksi sejarah ini telah membantu membangkitkan dan mengonsolidasikan penentangan yang meluas terhadap senjata nuklir di seluruh dunia dengan memanfaatkan kisah-kisah pribadi, menciptakan kampanye pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri, dan mengeluarkan peringatan mendesak terhadap penyebaran dan penggunaan senjata nuklir."

Dalam pemberian penghargaan bergengsi tersebut kepada Nihon Hidankyo, ketua komite Jorgen Wayne Frydnes mengatakan, mereka ingin menghormati semua penyintas, yang meskipun mengalami penderitaan fisik dan kenangan menyakitkan, memilih untuk menggunakan pengalaman berharga mereka untuk menumbuhkan harapan dan keterlibatan demi perdamaian.

6. Ilmu Ekonomi

Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James Robinson, pemenang Hadiah Nobel Ilmu Ekonomi 2024
Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James Robinson, pemenang Hadiah Nobel Ilmu Ekonomi 2024 (Instagram @nobelprize_org)

Hadiah Nobel Ilmu Ekonomi 2024 dianugerahkan kepada Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James Robinson atas penelitian inovatif mereka tentang peran lembaga dalam membentuk kekayaan dan pembangunan negara.

Mengutip punchng.com, karya mereka menekankan bahwa lembaga yang didirikan untuk mengeksploitasi massa, menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang, sementara lembaga inklusif yang menegakkan kebebasan ekonomi dan supremasi hukum, mendorong kemakmuran.

Meskipun ada keuntungan jangka pendek bagi elit di bawah sistem ekstraktif, transisi ke lembaga inklusif terhambat karena masalah komitmen, elit takut mereka akan kehilangan kekuatan ekonomi dan janji reformasi tidak akan ditepati.

Model para peraih penghargaan mengidentifikasi tiga komponen utama: perebutan alokasi sumber daya dan kekuatan politik, potensi mobilisasi massa sebagai ancaman bagi elit penguasa, dan kesulitan komitmen yang kredibel.

Karya mereka menjelaskan mengapa beberapa negara terombang-ambing antara demokrasi dan otoritarianisme dan mengapa elit dapat menghalangi kemajuan teknologi untuk mempertahankan kendali.

Wawasan ini menyoroti ketimpangan yang terus-menerus antara negara-negara dengan lembaga inklusif dan yang tidak.

Apa Itu Hadiah Nobel?

Mengutip Reuters, Penghargaan Nobel atau Hadiah Nobel diciptakan oleh penemu kaya raya asal Swedia, Alfred Nobel.

Dalam surat wasiatnya, Alfred Nobel menetapkan bahwa harta miliknya harus digunakan untuk mendanai "hadiah bagi mereka yang selama tahun sebelumnya, telah memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia".

Nobel meninggal pada tahun 1895.

Tetapi baru pada tahun 1901, setelah terjadi pertikaian hukum atas surat wasiatnya, hadiah pertama diberikan.

Nobel menunjuk Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia untuk memberikan pemenang di bidang Kimia dan Fisika, Akademi Swedia untuk bidang Sastra, universitas kedokteran Institut Karolinska Swedia untuk bidang Fisiologi atau Kedokteran, sementara parlemen Norwegia untuk bidang Perdamaian. 

Tidak diketahui mengapa Nobel memilih Norwegia, yang saat itu masih dalam ikatan dengan Swedia, untuk memberikan hadiah Perdamaian.

Sementara itu ada sedikit perbedaan untuk kategori Ilmu Ekonomi.

Nobel Ilmu Ekonomi sebenarnya bukan merupakan wasiat dari Alfred Nobel.

Pada tahun 1968, ketika bank sentral Swedia merayakan hari jadinya yang ke-300, bank tersebut menyelenggarakan Penghargaan Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel dengan memberikan sumbangan kepada Yayasan Nobel.

Sejak saat itu, pemenang Hadiah Ilmu Ekonomi dipilih dengan cara yang sama dan diumumkan bersama dengan penerima Hadiah Nobel, dan menerima Hadiah Ilmu Ekonomi pada Upacara Penghargaan Hadiah Nobel.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas