Israel Dihancurkan 12 Ribu Militan Tambahan dalam 2 Tahun, Janji Dokumen Komando Hamas yang Disita
Dokumen yang disita dari pusat komando Hamas mengungkap rencana serangan, termasuk ada tambahan 12.000 militan janji hancurkan Israel
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bertahun-tahun sebelum Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan memulai perang terbaru di wilayah tersebut, kelompok militan Palestina merencanakan serangan lain.
Termasuk skema untuk meledakkan gedung pencakar langit di Tel Aviv sambil meminta Iran untuk membantu dalam pertempurannya melawan pasukan Benjamin Netanyahu.
Hal ini terkuak berdasarkan isi dokumen yang ditemukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza, Washington Post melaporkan.
Dokumen yang disita dari pusat komando Hamas mengungkap rencana serangan menggunakan kereta api, kapal, dan bahkan kereta perang yang ditarik kuda, menurut surat kabar tersebut.
Dokumen setebal 59 halaman tersebut mencakup presentasi bergambar yang merinci kemungkinan opsi untuk serangan serta surat dari Hamas kepada para pemimpin tertinggi Iran pada tahun 2021.
Isi permintaannya yakni meminta dana dan pelatihan ratusan juta dolar untuk 12.000 pejuang Hamas tambahan.
"Hamas sangat bertekad untuk menghapus Israel dan orang-orang Yahudi dari peta sehingga berhasil menyeret Iran ke dalam konflik langsung — dalam kondisi yang tidak dipersiapkan Iran," kata seorang pejabat keamanan Israel yang telah meninjau surat-surat dan dokumen perencanaan kepada Post.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas dokumen-dokumen sensitif yang disita oleh pasukan Israel di Gaza.
Langkah untuk merilis dokumen tersebut dilakukan karena Israel mungkin akan melakukan tindakan balasan terhadap Iran setelah Republik Islam itu meluncurkan hampir 200 rudal pada tanggal 1 Oktober sebagai tanggapan atas terbunuhnya Hasan Nasrallah, pemimpin kelompok militan Hizbullah di Lebanon.
Dalam surat yang ditulis pada tahun 2021, pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, memohon kepada beberapa pejabat senior Iran, termasuk pemimpin tertinggi negara itu, Ali Khamenei, untuk memberikan dukungan keuangan dan militer tambahan, dan berjanji dapat menghancurkan Israel sepenuhnya dalam dua tahun.
"Kami berjanji kepada Anda bahwa kami tidak akan menyia-nyiakan satu menit atau satu sen pun kecuali hal itu membawa kami menuju tercapainya tujuan suci ini," demikian bunyi surat tertanggal Juni 2021 yang tampaknya ditandatangani oleh Sinwar dan lima pejabat Hamas lainnya.
Baca juga: Netanyahu Dievakuasi di Tempat Aman setelah Sirene Berbunyi di Israel Utara
Tanggapan Iran?
Iran awalnya menolak untuk terlibat langsung dalam perang antara Hamas dan Israel setelah 7 Oktober.
Akan tetapi, konflik tersebut meluas karena proksinya terus menyerang Israel di berbagai bidang.
Dalam sebuah pernyataan kepada Fox News Digital, Misi Tetap Republik Islam Iran menuduh Israel menyebarkan informasi palsu.