Tentara Israel Ketahuan Tembaki Bocah-Bocah Palestina di Yerusalem, Rekaman CCTV Jadi Bukti
Tentara Israel terekam menembaki bocah-bocah Palestina di Desa Biddu, Yerusalem.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel ketahuan menembaki bocah-bocah Palestina di Desa Biddu, Yerusalem, pada Senin (14/10/2024).
Peristiwa penembakan oleh tentara Israel itu terlihat dalam rekaman CCTV.
Awalnya ada dua bocah Palestina yang melarikan diri dari tentara Israel. Keduanya disusul oleh dua bocah lainnya.
Beberapa saat kemudian terlihat ada seorang tentara Israel yang memegang senjata.
Dengan posisi sedikit jongkok, tentara itu menembaki bocah-bocah Palestina yang mencoba kabur. Satu bocah terlihat jatuh dan tak bisa berdiri.
Tentara penembak itu dan beberapa rekannya berlari-lari kecil mendatangi bocah yang terjatuh.
Kemudian, mereka diikuti oleh kendaraan yang terlihat seperti mobil lapis baja pengangkut personel militer.
Para tentara Israel berhasil menangkap satu bocah yang tampak tidak berdiri, tetapi masih bergerak.
Penembakan lainnya
Pada bulan September lalu tentara Israel juga menembak dua bocah Palestina di Tepi Barat hingga tewas.
Baca juga: Tentara AS Tiba di Israel, Siap Bantu IDF Gunakan Sistem Anti-Rudal THAAD Lawan Iran
Salah satu korban adalah Mohammad Abdullah Mohammad Kanaan (14) yang ditembak sniper Israel sekitar pukul 04.40 di dekat pintu masuk kamp pengungsian di Kota Tulkarem.
Korban lainnya bernama Loujain Osama Abdulraouf Mosleh (16) Dia tewas setelah terkena peluru terbang yang melewati jendela rumahnya.
"Loujain dan Mohammad adalah target terbaru militer Israel dalam serbuan militer ke Tepi Barat dalam dasawarsa," kata Direktur Program Akuntabilitas Pertahanan untuk Anak Palestina (DCIP), Ayed Abu Eqtaish.
"Sniper Israel rutin menargetkan anak-anak dari jarak jauh, bakan ketika mereka berdiri di dekat rumah mereka sendiri, menyerang mereka dengan menembakkan peluru asli ke kepala atau dada dengan tujuan yang jelas, yakni untuk membunuh."
Dokter: Israel targetkan anak-anak
Seorang dokter asal Kanada bernama Fozia Alvi mengatakan Israel sengaja menargetkan anak-anak.