Wali Kota Lebanon Tewas Dibunuh Israel, IDF Targetkan 2 Gedung, Pejabat: Muncul Lingkaran Api
Wali Kota Nabatiyeh, Ahmad Kahil, dilaporkan tewas dalam serangan Israel di kota itu.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Nabatiyeh, Ahmad Kahil, tewas dalam serangan Israel di kota yang berlokasi di Lebanon selatan itu pada Rabu (16/10/2024).
Serangan Israel tersebut juga dilaporkan menewaskan lima orang lainnya.
Pejabat setempat menyebut serangan itu adalah salah satu dari sebelas serangan di Kota Nabatiyeh dan sekitarnya yang memunculkan "semacam lingkaran api" di area itu.
"Israel menyerbu dua gedung, yakni gedung pemerintahan Kotamadya Nabatiyeh dan gedung persatuan kotamadya, menewaskan lima orang," kata Kementerian Kesehatan Lebanon dalam pernyataannya, dikutip dari The Journal.
Jumlah korban belum pasti lantaran tim penyelamat masih mencari korban yang mungkin tertimpa puing-puing.
"Wali Kota Nabatiyeh, bersama yang lainnya, mati syahid. Ini pembunuhan," kata Gubernur Nabatiyeh, Howaida Turk.
Turk berujar Kahil berada di gedung pemerintahan saat serangan terjadi. Saat itu dia dan timnya sedang mengadakan rapat harian yang membahas manajemen krisis.
Tim penyelamat yang terafiliasi dengan Hizbullah juga mengonfirmasi bahwa Kahil tewas diserang Israel.
Kata mereka, serangan Israel menghancurkan gedung pemerintahan dan fasilitas kesehatan yang berada di dekatnya. Dua dokter dinyatakan tewas.
Video rekaman memperlihatkan ada asap mengepul di Nabatiyeh setelah Israel melancarkan serangan berturut-turut.
Israel juga menyerang pasar utama di Nabatiyeh pada hari Sabtu lalu. Delapan orang dilaporkan terluka.
Baca juga: Telepon Macron, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata Sepihak di Lebanon
Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut setidaknya sudah ada 1.356 orang yang tewas sejak Israel memulai serangan udara besar-besaran ke Lebanon. Jumlah korban jiwa yang sebenarnya diperkirakan lebih banyak.
Adapun serangan pada hari Rabu ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan gencatan senjata.
Netanyahu menyatakan gencatan senjata akan membuat pasukan Hizbullah berada di dekat perbatasan Israel.