Populer Internasional: Peringatan Macron untuk Netanyahu - Cara Iran Hadapi Sistem Antirudal THAAD
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya peringatan Macron kepada Netanyahu tentang bagaimana Israel bisa berdiri.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel bisa berdiri karena keputusan PBB, maka segala keputusan PBB semestinya dipatuhi.
Saat ini, Israel melancarkan di serangan di Gaza dan juga Lebanon.
AS juga mengirim sistem antirudal THAAD untuk membantu Israel.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Macron Ingatkan Netanyahu: Israel Dibentuk Berdasarkan Keputusan PBB, Jangan Abaikan Resolusi 1947
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (15/10/2024).
"Tuan Netanyahu tidak boleh lupa bahwa negaranya didirikan berdasarkan keputusan PBB," kata Macron, dikutip dari Al-Arabiya.
Pernyataan Macron ini mengacu pada resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada bulan November 1947 mengenai pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab.
Tujuan Macron adalah agar Netanyahu tidak mengabaikan keputusan PBB terkait serangan di Gaza dan Lebanon, dikutip dari Anadolu Anjansi.
"Oleh karena itu, ini bukan saatnya untuk mengabaikan keputusan PBB," imbuhnya.
Hal ini lantaran Netanyahu selalu mengabaikan kecaman internasional dan keputusan PBB selama ini.
Baca juga: Penyakit Kudis Dipakai Israel Siksa Tahanan hingga Sarana Pelecehan, Ada yang Disebut Zombie
Bukannya menghentikan peperangan, Israel justru terus melancarkan serangan di Gaza dan Lebanon.
2. Imbas Sanksi UE, Iran Umumkan Pembatalan Semua Penerbangan Maskapai Mereka ke Eropa
Sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa (UE) terkait kerjasama antara Teheran dan Moskow langsung memberikan dampak besar dalam industri penerbangan di Iran.
Hal ini dikemukakan oleh juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO), Jafar Yazarlu pada hari Selasa (15/10/2024).
Akibat sanksi UE, CAO resmi mengumumkan bahwa maskapai negeri mereka membatalkan semua penerbangan ke Eropa.
Dikutip dari IRNA, Yazarlu mengatakan bahwa pembatalan ini terjadi setelah sanksi UE berlaku aktif pada Senin (14/10/2024).
Sanksi yang diberikan UE ini, berlaku pada semua maskapai asal Iran yakni Saha Airlines, Iran Air, dan Mahan Air.
Ia menjelaskan bahwa Iran akan menghentikan penerbangan ke Eropa karena tidak lagi dapat menerima izin untuk mendarat di bandara Eropa.
Selain itu, pembatalan semua penerbangan maskapai asal Iran ke eropa dilakukan untuk mencegah gangguan lebih lanjut bagi penumpang.
Yazarlu juga buka suara terkait nasib penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket maskapai asal Iran untuk terbang ke eropa.
Ia menyatakan, pihak CAO akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memfasilitasi perjalanan penumpang tersebut ke tujuan di Eropa di tengah sanksi yang ada.
3. Viral di China: Wanita dengan Rahim Ganda Melahirkan Bayi Kembar dari Masing-masing Rahimnya
Seorang wanita di China yang memiliki kondisi medis langka karena memiliki dua rahim, melahirkan bayi kembar dari masing-masing kedua rahimnya.
Dilansir South China Morning Post, wanita bermarga Li itu memiliki kondisi yang hanya terjadi pada 0,3 persen wanita di seluruh dunia.
Baca juga: Viral di China: Suami Diberi Uang oleh Selingkuhan Istrinya sebagai Kompensasi, tapi Malah Dituntut
Kedua rahimnya terbentuk sepenuhnya dan memiliki bagian lengkap seperti ovarium dan saluran telur, menurut China National Radio.
Kondisi ovarium ganda terbilang sangat langka.
Tetapi lebih jarang lagi bagi seorang wanita untuk berhasil melahirkan.
Li melahirkan seorang anak laki-laki dan perempuan pada awal September lalu di Rumah Sakit Xi'an No. 4 di provinsi Shaanxi.
Ia melahirkan di usia kehamilan delapan setengah bulan.
Cai Ying, seorang dokter kandungan senior di rumah sakit tersebut, mengatakan:
"Hamil di kedua rahim melalui konsepsi alami sangat jarang terjadi."
"Kami hanya mendengar beberapa kasus seperti itu di Tiongkok dan luar negeri."
“Lebih jarang lagi seorang wanita dengan kondisi ini berhasil melahirkan setelah 37 minggu,” katanya.
4. Kini Hadapi Sistem Anti-Rudal THAAD dari AS, Bagaimana Cara Iran Tembus Pertahanan Udara Israel?
Menteri Pertahanan dan Pendukung Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Pilot Aziz Nasir Zadeh, membenarkan sistem Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat (AS) bukanlah hal baru.
Menurutnya, penempatan sistem pertahanan udara THAAD di wilayah pendudukan Israel dilakukan dalam kerangka perang psikologis.
"Sistem THAAD adalah sistem rudal anti balistik dan bukanlah hal baru," kata Aziz Nasir Zadeh, Rabu (16/10/2024), ketika menanggapi pertanyaan apakah rudal Iran mampu mengatasi sistem THAAD yang akan diberikan AS kepada entitas Zionis.
"Kami mengevaluasi dan mempertimbangkan hal-hal tersebut dalam kerangka perang psikologis, dan kami tidak akan menghadapi masalah dengan penerapan sistem ini," lanjutnya.
(Tribunnews.com)