Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Yahya Sinwar Ditemukan? Pejabat Israel Sebut Kebetulan

Rincian pembunuhan Yahya Sinwar di Gaza selatan terungkap, pejabat Israel sebut prajuritnya tak sengaja bertemu dengan pemimpin Hamas tersebut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengklaim pemimpin Hamas, Yahya Sinwar tewas dalam serangan di Gaza pada Rabu (16/10/2024).

Hamas belum berkomentar soal kematian Yahya Sinwar.

Namun, Israel merilis sejumlah video yang mereka klaim sebagai detik-detik terakhir Sinwar sebelum ia terbunuh.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu serta Presiden, AS Joe Biden "merayakan" kematian Sinwar.

Keduanya pun optimis kematian Sinwar akan mempermudah dicapainya gencatan senjata dan pembebasan tawanan.

Bagaimana lokasi Yahya Sinwar bisa ditemukan oleh Israel?

Rincian dugaan kematian Yahya Sinwar mulai bermunculan, termasuk bagaimana Israel dapat mendeteksi keberadaan pemimpin Hamas tersebut.

Dilansir Sky News, kematian Yahya Sinwar tampaknya merupakan "pertemuan kebetulan" dan bukan "operasi yang direncanakan."

Berita Rekomendasi

Pejabat militer Israel menyatakan bahwa Yahya Sinwar terbunuh setelah ia keluar dari sistem terowongan bawah tanah saat mencoba berpindah ke lokasi yang lebih aman.

Israel merilis video detik-detik Yahya Sinwar sebelum diklaim militer Israel terbunuh
Israel merilis video detik-detik Yahya Sinwar sebelum diklaim militer Israel terbunuh (Tangkapan Layar Video X/Twitter)

Mereka mengatakan Yahya Sinwar ditemukan oleh prajurit infanteri yang sedang berpatroli di area Tal El Sultan, Gaza bagian selatan.

Militer Israel meyakini bahwa anggota senior Hamas berada di wilayah tersebut.

Tentara Israel melihat tiga orang yang diduga anggota Hamas bergerak di dalam sebuah gedung dan melepaskan tembakan.

Baca juga: Forensik Israel Klaim Struktur Gigi dan Potong Jari Jenazah yang Mirip Yahya Sinwar Cocok

Aksi tersebut menyebabkan baku tembak.

Sinwar kemudian diyakini berlari ke gedung yang hancur.

Menurut sejumlah media Israel, tank dan misil ditembakkan ke gedung tersebut.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pada tahap itu bahwa Sinwar hanya diidentifikasi sebagai seorang pejuang.

Pasukan Israel lantas memasuki bangunan yang hancur dan menemukannya dengan senjata, jaket antipeluru, serta sejumlah uang.

"Ia mencoba melarikan diri, dan pasukan kami menghabisinya," klaim Laksamana Muda Hagari dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Kematian Yahya Sinwar dipastikan setelah tes DNA dan pemeriksaan lainnya, seperti catatan gigi.

Sementara itu, Pentagon menyatakan bahwa pasukan AS tidak memiliki peran dalam pembunuhan tersebut.

Juru bicara Angkatan Udara, Mayor Jenderal Patrick Ryder, mengatakan: "Ini adalah operasi Israel. Tidak ada pasukan AS yang terlibat langsung."

Ia menambahkan bahwa AS telah memberikan kontribusi intelijen yang berkaitan dengan pemulihan sandera serta pelacakan dan penentuan lokasi para pemimpin Hamas.

"Jadi, tentu saja hal itu secara umum memberikan kontribusi terhadap gambaran tersebut."

Hidup tanpa telepon

Pada bulan-bulan terakhir hidupnya, Sinwar diyakini berhenti menggunakan telepon dan peralatan komunikasi lainnya yang mungkin memungkinkan intelijen Israel melacaknya.

Sinwar diyakini bersembunyi di jaringan terowongan luas yang digali Hamas di bawah Gaza selama dua dekade terakhir.

Namun selama perang, banyak terowongan yang ditemukan Israel.

Baca juga: ICC Akan Cabut Dakwaan Kejahatan Perang jika Yahya Sinwar Dipastikan Meninggal

Kepala militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan perburuan Israel terhadap Sinwar telah mendorongnya bertindak seperti buronan, menyebabkan dia berpindah lokasi beberapa kali.

Analis: Kematian Sinwar bukan 'pembukaan' bagi perundingan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza

Hassan Mneimneh, seorang analis politik di Middle East Institute, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemikiran Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah kematian Yahya Sinwar, didasarkan pada asumsi yang salah.

"Itu didasarkan pada premis yang salah bahwa Hamas dan Sinwar-lah yang menghalangi tercapainya kesepakatan," kata Mneimneh kepada Al Jazeera.

"Semua orang mengakui - baik secara implisit maupun eksplisit - bahwa itu adalah keputusan Netanyahu, keputusan Israel untuk tidak menerima segala jenis perjanjian kesepakatan senjata tanpa penghapusan Hamas," katanya.

"Jadi inilah mengapa, pada titik ini, berpura-pura bahwa ini adalah pembukaan [untuk perundingan dengan Hamas], adalah sesuatu yang tidak jujur," katanya.

Iran mengatakan kematian Sinwar akan memperkuat semangat perlawanan

Postingan Misi Iran di PBB atas kabar kematian Yahya Sinwar
Postingan Misi Iran di PBB atas kabar kematian Yahya Sinwar (Screenshot X)

Dilansir Al Jazeera, Misi Iran di PBB membandingkan momen-momen terakhir pemimpin Hamas Yahya Sinwar dengan momen-momen terakhir mantan pemimpin Irak Saddam Hussein, yang menurut mereka memohon kepada pasukan AS untuk tidak membunuhnya ketika ia ditangkap pada tahun 2003.

"Ketika umat Islam menghormati Martir Sinwar yang berdiri di medan perang – dalam pakaian tempur dan di tempat terbuka, bukan di tempat persembunyian, menghadapi musuh – semangat perlawanan akan diperkuat," tulisnya dalam sebuah posting di X, Jumat (18/10/2024).

"Ia akan menjadi model bagi para pemuda dan anak-anak yang akan meneruskan jalannya menuju pembebasan Palestina."

"Selama pendudukan dan agresi masih ada, perlawanan akan terus ada, karena martir tersebut tetap hidup dan menjadi sumber inspirasi."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas