Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Yahya Sinwar Siap Mati Syahid di Tangan Israel, Sebut Itu Hadiah Terbesar di Hidupnya

Yahya Sinwar pernah berpidato bahwa ia siap mati syahid di tangan Israel, sebut itu hadiah terbesar di hidupnya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Ketika Yahya Sinwar Siap Mati Syahid di Tangan Israel, Sebut Itu Hadiah Terbesar di Hidupnya
AFP/MOHAMMED ABED
Dalam gambar arsip tertanggal 14 Desember 2022 ini, pimpinan gerakan Hamas Islam Palestina di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, muncul di hadapan para pendukungnya selama rapat umum yang menandai ulang tahun ke-35 berdirinya kelompok tersebut di Kota Gaza pada. 

"Apakah orang seperti itu takut mati? Apakah siapa pun yang berani memimpin gerakan perlawanan terhadap penjajah diharapkan melakukan hal sebaliknya?" tulis surat kabar Qatar, Al-Jazeera, menggambarkan momen terakhir Yahya Sinwar sebelum dibunuh.

Israel merilis video detik-detik Yahya Sinwar sebelum diklaim militer Israel terbunuh
Israel merilis video detik-detik Yahya Sinwar sebelum diklaim militer Israel terbunuh (Tangkapan Layar Video X/Twitter)

Yahya Sinwar menjadi martir saat mengenakan seragam militer dan bertempur dengan sekuat tenaga, dan tidak bersembunyi di terowongan seperti yang berulang kali dikatakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pria tersebut pernah dijatuhi empat hukuman seumur hidup yang berlangsung selama 426 tahun, dan menjalani hukuman penjara yang totalnya lebih dari 22 tahun di penjara pendudukan Israel.

Ia muncul setelah mempelajari bahasa Ibrani dan terlibat dalam kegiatan perlawanan Palestina, menjadi anggota kantor Hamas, kemudian bertanggung jawab atas arsip tahanan Hamas.

Yahya Sinwar kemudian menjadi pemimpin Hamas di Jalur Gaza dan juga menjadi Kepala Biro Politik Hamas menggantikan pendahulunya, Ismail Haniyeh, yang dibunuh oleh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.438 jiwa dan 99.246 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (18/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Berita Rekomendasi

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas