Video Detik-detik Yahya Sinwar Jadi Sasaran Artileri Israel di Rafah Jalur Gaza Selatan
Tentara Israel (IDF) merilis video detik-detik pemimpin Hamas Yahya Sinwar menjadi sasaran artileri Israel di Rafah, Jalur Gaza Selatan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Setelah mengetahui mereka adalah pria bersenjata, Israel lalu melepaskan tembakan ke rumah tersebut.
Salah satu dari mereka yang diyakini sebagai Yahya Sinwar, naik ke lantai dua.
Pemimpin peleton Israel dari Batalyon 450 memasuki bangunan tersebut, terjadi bentrokan dan dia melemparkan dua bom ke arah Yahya Sinwar dan rekan-rekannya, yang memutus komunikasi di antara mereka.
Sementara itu, tentara Israel yang mengoperasikan drone kemudian memasuki bangunan itu dan merekam seorang pria dengan wajah tertutup Keffiyeh dan tangan terluka, sedang duduk di atas kursi.
Pria yang ternyata adalah Yahya Sinwar itu mencoba melemparkan tongkat kayu ke drone Israel, sebelum ia dibunuh.
Tentara Israel melakukan survei ke bangunan itu pada Kamis (17/10/2024) pagi dan menemukan jenazah mereka, yang satu di antaranya mirip Yahya Sinwar, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.
Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar—seperti sehelai rambut dari janggutnya dan potongan jarinya—dipindahkan ke departemen forensik Kepolisian Israel dan IDF mengumumkan hasil tes materi genetiknya cocok dengan data yang dimiliki Israel ketika dulu Yahya Sinwar dipenjara.
Yahya Sinwar ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.519 jiwa dan 99.637 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (20/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel