Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Detik-detik Yahya Sinwar Jadi Sasaran Artileri Israel di Rafah Jalur Gaza Selatan

Tentara Israel (IDF) merilis video detik-detik pemimpin Hamas Yahya Sinwar menjadi sasaran artileri Israel di Rafah, Jalur Gaza Selatan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Video Detik-detik Yahya Sinwar Jadi Sasaran Artileri Israel di Rafah Jalur Gaza Selatan
X/IDF
Video detik-detik sebelum pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, menjadi sasaran artileri Israel di sebuah rumah di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza pada Rabu (16/10/2024) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) merilis video yang memperlihatkan momen-momen terakhir menjelang pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar.

Video itu menunjukkan Yahya Sinwar dengan wajah yang ditutupi Keffiyeh sedang bentrok dengan tentara pendudukan Israel di sebuah rumah.

Ia melihat keluar jendela sebelum rumah tersebut menjadi sasaran peluru artileri di lingkungan Tal Al-Sultan, sebelah barat kota Rafah, di selatan Gaza pada Rabu (16/10/2024).

Video Yahya Sinwar di Terowongan

Dalam unggahan lainnya di media sosial X, IDF merilis video Yahya Sinwar berada di dalam terowongan bersama istri dan anak-anaknya.

IDF mengklaim video itu merekam aktivitas Yahya Sinwar pada 6 Oktober 2023, sehari sebelum gerakan Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Yahya Sinwar terlihat berjalan di terowongan dan memindahkan sejumlah barang.

“Kami menemukan terowongan tempat Yahya Sinwar bersembunyi," kata juru bicara IDF, Daniel Hagari, dalam video yang dirilis IDF, Sabtu (19/10/2024).

Berita Rekomendasi

Daniel Hagari mengklaim Yahya Sinwar bergerak dari Khan Yunis ke Rafah.

"Dia bersembunyi sebagian besar waktunya di bawah tanah di daerah antara Khan Yunis dan Rafah, dan pasukan kami di daerah Khan Yunis mendorongnya untuk melarikan diri ke daerah Tal Al-Sultan di Rafah,” lanjutnya.

"Tidak ada sandera bersama Yahya Sinwar ketika kami membunuhnya. Pergerakannya terjadi antara Khan Yunis dan Rafah selama seluruh periode perang," lanjutnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Gugur bersama Pejuang Hamas, Bagaimana Kematian Yahya Sinwar Patahkan Propaganda Israel?

Pembunuhan Yahya Sinwar

Tentara Israel (IDF) mengumumkan pada Kamis (17/10/2024) malam, bahwa pasukannya telah membunuh Yahya Sinwar yang menjadi target utamanya dan dianggap sebagai mastermind Operasi Banjir Al-Aqsa.

Pada Rabu (16/10/2024) sekitar pukul sepuluh pagi, seorang tentara Israel dari Batalyon 410 melihat seseorang masuk dan keluar dari sebuah rumah di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza.

Kemudian, pasukan infanteri Israel mulai bergerak menuju lokasi tersebut karena mencurigai ada orang-orang bersenjata.

Pada pukul tiga sore di hari yang sama, terlihat tiga sosok mencurigakan keluar masuk dari rumah satu ke rumah lainnya.

Setelah mengetahui mereka adalah pria bersenjata, Israel lalu melepaskan tembakan ke rumah tersebut.

Salah satu dari mereka yang diyakini sebagai Yahya Sinwar, naik ke lantai dua.

Pemimpin peleton Israel dari Batalyon 450 memasuki bangunan tersebut, terjadi bentrokan dan dia melemparkan dua bom ke arah Yahya Sinwar dan rekan-rekannya, yang memutus komunikasi di antara mereka.

Sementara itu, tentara Israel yang mengoperasikan drone kemudian memasuki bangunan itu dan merekam seorang pria dengan wajah tertutup Keffiyeh dan tangan terluka, sedang duduk di atas kursi.

Pria yang ternyata adalah Yahya Sinwar itu mencoba melemparkan tongkat kayu ke drone Israel, sebelum ia dibunuh.

Tentara Israel melakukan survei ke bangunan itu pada Kamis (17/10/2024) pagi dan menemukan jenazah mereka, yang satu di antaranya mirip Yahya Sinwar, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.

Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar—seperti sehelai rambut dari janggutnya dan potongan jarinya—dipindahkan ke departemen forensik Kepolisian Israel dan IDF mengumumkan hasil tes materi genetiknya cocok dengan data yang dimiliki Israel ketika dulu Yahya Sinwar dipenjara.

Yahya Sinwar ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.519 jiwa dan 99.637 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (20/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas