Perwakilan Korea Utara di PBB Bantah Pyongyang Kirim Tentara ke Rusia untuk Lawan Ukraina
Perwakilan Korea Utara di PBB membantah klaim Korea Selatan yang menyebut tentara Korut diterjunkan ke medan perang bersama Rusia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
"Kami telah melihat laporan bahwa DPRK (Korea Utara) telah mengirim pasukan dan bersiap untuk mengirim tentara tambahan ke Ukraina untuk bertempur bersama Rusia," kata Robert Wood, duta besar AS untuk PBB, kepada Dewan Keamanan.
"Jika benar, ini menandai perkembangan yang berbahaya dan sangat memprihatinkan serta memperdalam hubungan militer DPRK-Rusia," kata Wood.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menyuarakan kekhawatiran tentang Korea Utara yang menyediakan senjata bagi Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Korea Selatan Meminta Penarikan Pasukan Korea Utara dari Rusia
Pada hari Selasa (22/10/2024), pemerintah Korea Selatan "mengutuk keras" Korea Utara dan mendesak agar pasukan Korea Utara segera mundur.
"Korea Utara, yang telah menyediakan senjata militer berskala besar bagi Rusia, dan pengiriman pasukannya ke perang agresi ilegal Rusia di Ukraina merupakan ancaman keamanan yang signifikan tidak hanya bagi negara kita, tetapi juga bagi masyarakat internasional," kata Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan.
"Pemerintah mendesak penarikan segera pasukan Korea Utara dan menyatakan bahwa jika aliansi militer saat ini antara Korea Utara dan Rusia berlanjut, kami tidak akan tinggal diam."
"Menanggapi kemajuan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara setelah pengerahan pasukan tempur Korea Utara, pemerintah akan menerapkan tindakan balasan bertahap," tambahnya.
Korea Selatan Pertimbangkan Mengirim Tentaranya ke Ukraina
Sementara itu, kantor berita Korea Selatan, Yonhap News, melaporkan bahwa Seoul sedang mempertimbangkan untuk mengirim tim personel ke Ukraina guna memantau pasukan Korea Utara yang dikerahkan, mengutip sumber pemerintah.
Menurut sumber tersebut, jika dikerahkan, tim itu kemungkinan akan terdiri dari personel militer dari divisi intelijen.
Mereka akan menganalisis strategi medan perang Korea Utara dan berpartisipasi dalam menginterogasi tawanan perang yang ditangkap.
Yonhap juga melaporkan bahwa akun Telegram pro-Rusia mengunggah foto yang memperlihatkan bendera Rusia dan Korea Utara berdampingan di medan perang Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)