Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saking Gilanya Serangan Israel, Warga Palestina di Gaza Utara Kuburkan Jenazah Tanpa Kain Kafan

peti jenazah dan kain kafan habis akibat serangan udara yang tiada henti dan pengepungan yang dilakukan oleh tentara Israel di daerah tersebut.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Saking Gilanya Serangan Israel, Warga Palestina di Gaza Utara Kuburkan Jenazah Tanpa Kain Kafan
AFP
Petugas medis Palestina membawa jenazah warga sipil korban pengeboman Israel di Jalur Gaza. 

Saking Gilanya Serangan Israel, Warga Palestina di Gaza Utara Kuburkan Jenazah Tanpa Kain Kafan

TRIBUNNEWS.COM - Warga Palestina yang mengungsi di kota Beit Lahia di Gaza utara terpaksa menguburkan jenazah kerabat mereka di dalam tanah tanpa kain kafan, Anadolu melaporkan, Selasa (22/10/2024).

Hal itu karena peti jenazah dan kain kafan habis akibat serangan udara yang tiada henti dan pengepungan yang dilakukan oleh tentara Israel di daerah tersebut.

Menurut para saksi, tentara Israel telah memperketat pengepungannya terhadap Beit Lahia sejak Senin, tempat puluhan ribu orang terlantar melarikan diri dari kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Baca juga: Media AS: Taktik Brigade Al Qassam Hamas di Gaza Utara Membuat Mereka Sulit Dikalahkan Israel

"Tim medis tidak dapat mencapai daerah itu karena pemboman intensif dan penutupan jalan oleh tentara Israel, yang memaksa penduduk setempat untuk mengubur orang yang mereka cintai di dalam tanah tanpa kain kafan," kata para saksi dilansir Anadolu.

"Rumah sakit di Gaza utara tidak lagi menyediakan kain kafan karena banyaknya korban akibat serangan Israel dalam beberapa minggu terakhir," kata seorang sumber medis kepada Anadolu.

Tentara Israel meningkatkan serangan besar-besarannya di Gaza utara di tengah pengepungan yang menyesakkan yang telah menyebabkan puluhan ribu orang kekurangan makanan dan air.

Berita Rekomendasi

Lebih dari 600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 5 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan itu adalah episode terbaru dalam serangan brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 42.700 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 100.300 lainnya sejak dimulainya agresi Israel ke Jalur Gaza tahun lalu setelah serangan Banjir Al-Aqsa oleh Hamas.

Pengungsi Palestina menaiki gerobak ketika mereka mengambil jalan pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza ketika mereka melewati Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP)
Pengungsi Palestina menaiki gerobak ketika mereka mengambil jalan pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza ketika mereka melewati Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)

"Situasinya sangat buruk sejak fajar karena tentara Israel tidak menghentikan serangannya bahkan semenit pun," kata Mohammed Al-Maqadma, seorang warga sipil yang mengungsi di Beit Lahia, kepada Anadolu pada hari Selasa.

"Puluhan orang tewas dalam serangan ini, sehingga memaksa keluarga untuk mengubur mereka di dalam tanah tanpa kain kafan," tambahnya.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas